Masjid Istiqlal Bakal Antarkan Makanan Berbuka dan Tausiah Online

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 09 April 2020
Masjid Istiqlal Bakal Antarkan Makanan Berbuka dan Tausiah Online
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pd)

MerahPutih.com - Pengurus Masjid Istiqlal akan mengantar makanan berbuka bagi masyarakat-masyarakat yang membutuhkan pada Ramadan 1441H/2020. Yakni kaum duafa, warga kesusahan, dan pekerja yang terdampak COVID-19. Hal ini disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Baca Juga:

Tambah Ratusan Kasus Per Hari, Pemerintah Sebut Masyarakat Tak Disiplin Lakukan Pembatasan Sosial

“Pengurus Masjid Istiqlal akan menyiapkan titik penyebarannya. Dengan harapan semua bisa merasakan. Tentunya secara bergantian titik penyebarannya," jelas Nasaruddin dalam keterangannya di Kemenag, Rabu (8/4)

Selama bulan Ramadan, buka puasa bersama menjadi acara yang paling ditunggu jemaah Masjid Istiqlal.

Bisa ribuan jamaah hadir setiap harinya untuk buka puasa. Bahkan di akhir pekan, bisa mencapai tujuh ribu jamaah.

Namun dengan kondisi pandemik COVID-19 ini, sesuai edaran pemerintah, maka acara buka puasa bersama tidak bisa dilaksanakan. Kendati begitu, tradisi yang sudah dilakukan lama tidak mungkin dihilangkan.

Seperti juga dengan buka puasa, sesuai keputusan untuk beribadah di rumah, Masjid Istiqlal pun meniadakan salat tarawih berjamaah. Namun, tetap akan melaksanakan tausiah secara online sebelum tarawih.

Kegiatan I'tikaf yang memiliki arti berdiam diri dengan lebih khidmat menjalankan ibadah di Masjid, beberapa amalan ibadah yang wajib dilakukan saat melakukan I'tikaf yaitu Shalat, perbanyak membaca Kitab Suci Al-Qur'an, perbanyak berzikir dan bershalawat. Merahputih.com / Rizki Fitrianto
Kegiatan iktikaf di Masjid Istiqlal sebelum ada pelarangan kegiatan ibadah jamaah karena wabah virus corona. (Merahputih.com/Rizki Fitrianto)

Wakil Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Bahrul Hayat menyampaikan, pihaknya juga tengah merancang tausiah online untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami sedang siapkan tausiah virtual atau online. Sementara masih disiapkan lembaga penyiaran yang mau bekerja sama untuk tausiah online ini. Dan seperti biasa di awal Ramadhan tausiah pertama disampaikan Menteri Agama," tutur Bahrul Hayat.

Menanggapi rencana yang disampaikan, Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan dukungannya dan berjanji akan membantu agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar.

"Kebiasaan seperti menyediakan makanan berbuka ini harus tetap dijalankan. Bagaimana caranya, itu harus dipikirkan matang,” pesan Fachrul.

Menurut Fachrul, apa yang dilakukan Masjid Istiqlal selama ini menunjukkan masih banyak yang membutuhkan untuk buka puasa.

"Hanya saja dengan kondisi sekarang ini harus diubah polanya, agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut," kata Fachrul.

Kemenag memang mengeluarkan surat edaran panduan ibadah ramadhan dan Idulfitri 1441 Hijriah di tengah wabah virus corona (COVID-19). Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 itu dikeluarkan agar masyarakat tetap dapat melaksanakan ibadah selama Ramadan meski sedang ada wabah penyakit.

"Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan syariat Islam sekaligus mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi pegawai serta masyarakat muslim di Indonesia dari risiko COVID-19," ujar Fachrul Razi

Fachrul menjelaskan, dalam surat edaran itu, terdapat juga panduan mengenai cara pengumpulan dan penyaluran zakat di tengah pandemi corona. Total ada 15 poin panduan dalam surat edaran tersebut.

"Selain terkait pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri, edaran ini juga mengatur tentang panduan pengumpulan dan penyaluran zakat," katanya.

Baca Juga:

Kapolda Bantah Ada Penutupan Akses Keluar-Masuk Jakarta Selama PSBB

Dalam panduan tersebut, Kemenag juga meminta sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu dan keluarga inti.

"Tak perlu sahur on the road atau ifthar jama'i (buka puasa bersama)," katanya.

"Buka puasa bersama baik dilaksanakan di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid, maupun musala ditiadakan," imbuhnnya.

Selain itu, Kemenag meminta salat tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah.

"Dan tilawah atau tadarus Alquran dilakukan di rumah masing-masing berdasarkan perintah Rasulullah SAW untuk menyinari rumah dengan tilawah Alquran," ujarnya. (Knu)

Baca Juga:

Pemda DIY Siapkan Suplemen dan Tempat Karantina Khusus ODP

#Virus Corona #Masjid Istiqlal
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan