"SAYA itu sampai mikir jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng?,” ujar presiden kelima Indonesia Megawati dalam sebuah potongan video yang marak beredar media sosial dalam beberapa hari ini. Komentar tentang antrean pembeli minyak goreng itu disampaikan Megawati saat ia menjadi pembicara di acara yang digelar BKKN mengenai stunting. Selanjutnya, ia menyarankan para ibu untuk mengubah cara masak dari yang digoreng menjadi direbus atau dikukus.
Dari sisi kesehatan, saran Megawati sih baik. Namun, dari sisi kenikmatan kuliner, sudah pasti—setidaknya menurut saya yang pencinta gorengan—ucapan itu amat memilukan. Bagaimana tidak, segala sesuatu yang digoreng, renyah, panas, dan bersalut lemak selalu terasa menggoda untuk dimakan.
Baca Juga:
Pembatasan Pembelian Minyak Goreng Jadi Alasan Tepat Mengurangi Gorengan
Kamu juga mungkin salah satu warga +62 yang tak bisa melalui hari tanpa gorengan. Di Indonesia, gorengan seperti menjadi sajian wajib di segala suasana. Saat menikmati secangkir kopi, pisang goreng atau tahu isi pastilah jadi lawan yang pas. Meeting di kantor jadi lebih semangat kalau ada sajian aneka gorengan di meja. Belum lagi ketika bulan puasa tiba. Gorengan makin naik daun. Semua umat mengidamkan buka puasa pakai gorengan. Mau yang masih garing atau yang sudah lemas, pokoknya gorengan. Harga mati.
Trailer - Minyak Goreng The Movie 2022!#MinyakGoreng #FYP pic.twitter.com/RFaG7LErbq
— Biskuit Rama Kelapa (@curly_tomatoes) March 30, 2022
Nah, kalau kita nurutin nasihat Megawati nih, tahu isi mungkin berganti jadi tahu isi kukus, bakwan garing berubah wujud jadi sayuran rebus, dan tempe goreng nan kriuk amat mungkin menjelma tempe kukus. Duh, sungguh, hati para pencinta gorengan meronta.
Pertanyaannya sekarang, apa mungkin memasak gorengan tanpa minyak? Banyak yang bilang tak bisa. Namanya saja gorengan, sudah pasti digoreng. Kalau dikukus, itu namanya rebusan. Namun, ternyata makanan garing sangat mungkin dibuat tanpa minyak.
Mengapa harus memasak tanpa minyak?
Selain alasan harga nan mahal, konsumsi minyak juga kurang baik untuk kesehatan. Beberapa jenis minyak diiklankan sebagai makanan sehat. Namun, faktanya, seperti dilansir Forks or Knives, tak ada minyak yangbenar-benar sehat. Minyak kelapa sekalipun. Minyak sejatinya merupakan lemak murni. Semua nutrisinya telah dihilangkan. Minyak juga mengandung lebih banyak kalori per gram daripada makanan lainnya.
Ketika harga mahal, minyak goreng cenderung digunakan berulang-ulang. Hal itu menambah risiko kesehatan pada gorengan berminyak. Minyak goreng yang digunakan berulang menyebabkan munculnya senyawa akrolein yang bisa memicu peradangan tenggorok dan menyebabkan rasa gatal menyiksa.
Bukan itu saja, minyak yang sangat panas juga bisa menimbulkan lemak trans tinggi sehingga membuat makanan sulit untuk dipecah-pecah tubuh. Lemak trans berlebihan juga berkaitan dengan meningkatnya risiko berbagai penyakit, seperti gangguan jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.
Oleh karena itu, memasak tanpa minyak jadi sudah pasti dianjurkan pakar kesehatan untuk menjaga tubuh dari risiko berbagai penyakit.
Menggoreng tanpa minyak saja
Dengan sederet fakta kesehatan tersebut, orang tetap mengidamkan gorengan garing. Gorengan umumnya dimasak dengan metode deep fry, yaitu memasak dalam minyak panas yang banyak. Makanan dimasak dengan cara direndam dalam minyak yang panas. Hasilnya, gorengan renyah, berminyak, dan bikin nagih. Padahal nih, amat eggak disarankan untuk mengonsumsi banyak gorengan yang berminyak.
Baca Juga:
Upaya Indonesia Menjaga Perdamaian Dunia Melalui Jalur Diplomasi
Jadi bagaimana cara damai untuk dua hal yang bertentangan ini? Jawabnya: menggoreng tanpa minyak.
Ada tiga metode yang bisa kamu coba untuk menggoreng tanpa minyak.
1. Menggunakan oven
Oven bisa kamu manfaatkan untuk ‘menggoreng’ loh. Alih-alih mencemplungkan makanan ke minyak panas yang banyak, kamu memanggangnya dalam oven. Cara ini jadi opsi lebih sehat karena menggunakan minyak lebih sedikit, tapi tetap bisa renyah. Nilai plusnya, masakanmu tak akan terlalu berminyak.
Seperti dilansir Cookgem, kamu bisa memasak ayam goreng, sayuran, hingga ikan dengan cara ini. Untuk ‘menggoreng’ dengan oven, panaskan dulu oven di suhu 180 derajat celsius selama 10 menit. Siapkan makanan yang akan digoreng, tata di atas loyang yang telah dialasi kertas roti. Lapisi bahan makanan menggunakan tepung, telur, dan tepung roti. Setelah siap, panggang makanan sampai berwarna cokelat keemasan. Kira-kira 30-40 menit. Ingat untuk membalikkan masakan kamu ya, agar matang merata di kedua sisi.
Menggoreng dengan metode ini memang butuh waktu. Jadi pastikan kamu memulai lebih awal.
2. Air fryer
Teknologi masak terbaru ini memungkinkan kamu menggoreng tanpa minyak dengan hasil yang sama renyahnya. Dengan air fryer, kamu bisa masak banyak jenis makanan, seperti ayam goreng, kentang goreng, corn dog, ikan, mozarella stick, bahkan sayuran.
Air fryer menggunakan embusan udara panas untuk memasak makanan. Setelah makanan dimasukkan, udara panas akan bersirkulasi di sekitar makanan dan memasaknya dengan merata. Hasilnya, makanan dengan tekstur krispi nan renyah. Cook Gem menyebut air fryer bisa memotong jumlah kalori hingga 80 persen. Itu berarti kamu bisa memasak gorengan sebagai guilty pleasure tanpa rasa bersalah. Metode ini nih cocok banget untuk memasak gorengan favorit kamu loh.
Untuk memasak menggunakan air fryer, kamu tinggal memasukkan bahan makanan ke keranjang atau loyang yang telah disiapkan. Semprotkan sedikit saja minyak ke bahan makanan. Gunanya ialah agar makanan tidak lengket di wadah. Setelah itu, kamu tinggal mengatur waktu masak dan temperatur sesuai dengan jenis bahan makanan. Beberapa air fyer menyediakan program untuk berbagai jenis makanan, seperti ayam, sayuran, dan kacang-kacangan. Ingat ya, jangan menaruh terlalu banyak makanan ke air fryer karena itu bisa membuat makanan matang tak merata.
Sama seperti memasak dengan oven, periksa masakanmu dii paruh waktu memasak. Balikkan atau aduk-aduk agar matang merata. Setelah itu, kamu tinggal menunggu timer selesai berbunyi.
3. Menggoreng dengan pasir panas
View this post on Instagram
Di beberapa negara Asia, seperti Pakistan, Tiongkok, India, dan Bangladesh, cara menggoreng dengan pasir panas umum dipraktikkan. Di Indonesia, pasir panas ternyata juga digunakan menggoreng loh. Pernah dengar kerupuk melarat? Ya, kerupuk renyah warna-warni itu digoreng dengan pasir panas loh.
Jangan keburu jijik membayangkannya. Pasir yang digunakan tak sembarang. Sebelum dipakai menggoreng, pasir dicuci bersih dan dikeringkan. Setelah itu, pasir dipanaskan hingga suhu 180 derajat celsius.
Saat suhu panas sudah dicapai, kamu bisa mulai menggoreng bahan makananmu. Kamu bisa menggoreng kerupuk, kacang-kacangan, dan biji-bijian dengan metode ini. Sayangnya, karena menggunakan pasir, bahan makanan yang basah amat mungkin membuat pasir menempel. Biarpun begitu, kamu bisa mengakali dengan melapisi bahan makanan dengan aluminium foil. Contohnya nih, untuk menggoreng ikan dengan pasir, kamu mesti membungkus dulu ikan dengan aluminium foil atau daun pisang. Bahan makanan lain yang bisa kamu masak dengan metode ini ialah cabai dan tomat untuk bahan sambal.
Saran saya sih, jangan coba-coba masak gorengan dengan metode ini. Kecuali kamu mau makan bakwan dan tahu isi berselimut pasir. (dwi)
Baca Juga:
Upaya Indonesia Menjaga Perdamaian Dunia Melalui Jalur Diplomasi
