MerahPutih.com - Gempa dahsyat berkekuatan 7.0 magnitudo melanda Maroko pada Jumat (11/9) malam. Setidaknya 1.307 (terbaru 2.122) orang tewas dan 1.204 lainnya mengalami cedera akibat bencana tersebut.
Raja Maroko Mohammed VI menyatakan tiga hari berkabung nasional sebagai penghormatan kepada korban gempa.
Melalui pernyataan Istana Kerajaan, bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh bangunan umum selama masa berkabung berlangsung.
Baca Juga:
Kondisi WNI di Maroko Pascagempa M 6,8
Dikutip Antara, Kerajaan Maroko juga memerintahkan pembentukan komite menteri untuk menyusun rencana rekonstruksi bagi rumah-rumah yang hancur.
Sementara itu, korban jiwa terdapat di sejumlah wilayah, termasuk Al Houz dan provinsi Marrakesh, serta kota Ouarzazate, Azilal, Chichaoua dan Taroudant, kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
3.780 Warga Mengungsi akibat Gempa Donggala
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia memaparkan analisis bahwa gempa Maroko terbesar sepanjang sejarah negara tersebut.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut, gempa tersebut merupakan merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif di Zona Pegunungan Atlas, Maroko. (*)
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Duka Mendalam Buat Korban Gempa Maroko