Marketplace Belajar Daring Kementerian Nadiem Sediakan 165 Pilihan Mata Kuliah

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 29 Juli 2021
Marketplace Belajar Daring Kementerian Nadiem Sediakan 165 Pilihan Mata Kuliah
Tangkapan layar halaman muka laman Indonesia Cyber Education (ICE) Institute.

MerahPutih.com - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meresmikan marketplace atau lokapasar pembelajaran daring Indonesia Cyber Education (ICE) Institute yang merupakan inovasi dalam memberikan akses pendidikan tinggi untuk semua.

“Kehadiran ICE Institute pada dua tahun yang lalu telah diluncurkan oleh Prof Nasir (Menristekdikti saat itu), saya rasa datang pada saat yang tepat. Kita tidak menyangka pada 2020, pandemi datang dan mendadak perguruan tinggi beralih ke daring. Transformasi yang sangat cepat berlangsung dalam waktu yang pendek,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Prof Nizam, dalam peresmian ICE Institute, dilansir Kamis (29/7).

Baca Juga:

Sekolah dari Rumah? Simak Cerita Mahasiswa yang Menjalani Sistem Kuliah Online

Sejak 2008, pemerintah sudah mendorong agar perguruan tinggi saling berbagi mulai dari mata kuliah, guru besar, penelitian, hingga pembelajaran. Saat ini, lanjut Nizam, teknologi pembelajaran sudah tersedia dan bisa dimanfaatkan oleh perguruan tinggi dengan mudah.

“Melalui teknologi bisa menghadirkan pembelajaran kapan pun dan dimanapun, semangat memberikan pendidikan berkualitas untuk semuanya sangat baik dan sangat tepat di tengah masa pandemi dan setelahnya,” imbuh anak buah Menteri Nadiem Makarim itu.

Nizam menambahkan dengan inovasi teknologi pembelajaran tersebut, perguruan tinggi dapat memberikan layanan pendidikan tinggi pada masyarakat secara lebih terbuka. Semangat kolaborasi dan saling berbagi tersebut harus dapat ditularkan ke seluruh perguruan tinggi di Tanah Air.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Prof Nizam, dalam peresmian ICE Institute yang dipantau di Jakarta, Rabu (28/7/2021). (ANTARA/Indriani)
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Prof Nizam, dalam peresmian ICE Institute yang dipantau di Jakarta, Rabu (28/7/2021). (ANTARA/Indriani)

“Kehadiran ICE Institute seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang terutama bagi perguruan tinggi di pelosok, yang mungkin tidak punya akses sumber belajar yang berkualitas tinggi maupun tidak punya akses pada profesor berkualitas. Melalui ICE Institute, mereka bisa mengakses itu semua dan mendapatkan akses sumber belajar kelas dunia,” papar dia, dikutip Antara.

Nizam berharap dengan kehadiran ICE Institute dapat menjadi pengungkit untuk memperluas akses pada pembelajaran berkualitas bagi semua mahasiswa dan perguruan tinggi di Tanah Air.

ICE Institute merupakan lokapasar pembelajaran daring bersertifikat yang bermutu dan teregistrasi dari perguruan tinggi ternama dalam negeri, seperti UI, UGM, ITS, IPB, Pradita University, Binus University, UPH, UNJ, Unika Atma, Jaya, UNS, Undip, Telkom University, dan UT.

Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia, serta perguruan tinggi ternama Internasional yang tergabung dalam lokapasar EdX yang dimotori Universitas Harvard dan MIT Amerika Serikat, juga turut bergabung.

Baca Juga:

Mau Jadi Lulusan Harvard Selama #DiRumahAja? Ikut 67 Kelas Online Gratis Ini!

Di samping itu, ikut menawarkan juga para mitra strategis ICE Institute, MIT OCW, Kalibrr, SPADA Indonesia, RELO US Embassy Jakarta dana operasionalnya didukung ADB, Microsoft, PCMAN, dan Cloudswyft.

Untuk melengkapi layanan kepada masyarakat Indonesia, ICE Institute juga dilengkapi dengan teknologi blockchain yang mencatat semua penempuhan dan perolehan mata kuliah oleh peserta pembelajaran secara daring , yang dapat dihubungkan dengan job market.

Rektor Universitas Terbuka (UT), Prof Ojat Darojat, berharap ke depan semakin banyak pengguna maupun perguruan tinggi yang ikut dalam menyediakan materi pada ICE Institute tersebut.

“Terdapat 11 perguruan tinggi yang bergabung dalam konsorsium dalam mendukung ICE Institute. Dalam waktu dekat akan bertambah dua perguruan tinggi lainnya,” kata Ojat. Saat ini terdapat 165 mata kuliah yang terdapat di dalam lokapasar ICE Institute. (*)

Baca Juga:

UNS Siapkan Skema Kuliah Tatap Muka Bersyarat dan Bertahap

#Sekolah Tatap Muka #Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan