MARAWIS menjadi satu jenis musik percampuran dua budaya. Musik yang kental dengan agama Islam ini merupakan perpaduan dari Indonesia dan Arab. Jenis musik ini dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan ulama yang berasal dari Yaman, beberapa abad yang lalu.
Nama jenis musik ini diambil dari alat musik khas yang disebut marwas. Marwas atau yang biasa juga dipanggil dengan sebutan marawis adalah alat musik mirip gendang. Memiliki diameternya sekitar 20 cm dan tinggi 19 cm.
Baca Juga:

Dalam musik marawis, selain menggunakan marwas, alat musik tetabuhan lainnya yang digunakan adalah hajir atau gendang besar. Hajir ini memiliki diameter sekitar 45 cm dan tinggi 60-70 cm. Kesenian ini juga menggunakan dumbuk, sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, tamborin, dan dua potong kayu bulat berdiameter 10 cm.
Dalam memainkan musik ini biasanya terdiri dari satu kelompok laki-laki yang berjumlah minimal 10 orang. Setiap orang memainkan satu buah alat sambil bernyanyi. Musik ini berirama cepat yang dapat membangkitkan semangat, bahkan beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu.
Musik marawis konon menjadi media dalam menyebarkan agama Islam oleh walisongo di pulau Jawa. "Marawis tidak lepas dari nilai-nilai religius. Jika awalnya musik ini untuk jadi alat bantu dalam syiar agama, kini mengikuti perkembangan jaman musik ini kian berkembang dan kerap dipakai dalam merayakan hari-hari besar agama Islam," jelas pegiat seni marawis Hasan Shahab.
Baca Juga:

Geliat perkembangan tersebut dibuktikan dengan adanya pertunjukan ini dalam merayakan hari raya Idul Fitri 2023 di Sea World Ancol (22/4). Salah satu destinasi wisata di Jakarta ini membuktikan bahwa inovasi pertunjukan yang mengangkat tradisi ini penting diedukasikan pada masyarakat.
Marawis Underwater ini berlangsung kurang lebih dalam durasi 10-15menit. Di dalam akuarium besar, diperlihatkan para penyelam yang beratraksi sebagai anggota marawis yang menabuh bedug. Atraksi ini dikombinasikan dengan beberapa anggota lain yang berada di luar akuarium memainkan beberapa alat tabuh lainnya.
“Segala keajaiban ini kami hadirkan khusus bagi seluruh masyarakat yang ingin mendapatkan pengalaman baru menikmati masa libur Lebaran 2023 dan kami harap dengan semua persiapan yang matang, aktivitas rekreasi dapat berjalan dengan kondusif dan lebih baik.” jelas Eddy Prastiyo, Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Selamat berlibur ya! (dgs)
Baca Juga: