Maraknya Masyarakat yang Nekat Mudik karena Ketidaksabaran dan Tak Disiplin

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 04 Mei 2020
Maraknya Masyarakat yang Nekat Mudik karena Ketidaksabaran dan Tak Disiplin
Petugas Polantas Polres Sukabumi Kota saat memerintahkan kendaraan pemudik yang hendak masuk Kota Sukabumi, Jawa Barat memutar balik untuk kembali ke daerahnya masing-masing. (Antara/Aditya Rohman)

MerahPutih.com - Kepolisian meminta masyarakat mematuhi kebijakan pelarangan mudik tahun ini. Hal itu menyusul masih adanya warga nekat mudik di tengah pandemi corona atau COVID-19.

"Kebijakan ini (larangan mudik) bukan untuk menyiksa masyarakat, tapi kebijakan bagaimana bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Markas Polda Metro Jaya, Senin (4/6).

Baca Juga:

THR Pekerja Tak Dibayarkan Penuh, Perekonomian Bisa Makin Merosot

Bukti masih ada warga nekat mudik nampak berdasar data penyekatan yang dilakukan pihaknya di hari kesepuluh yang jatuh pada 3 Mei 2020 kemarin.

Tercatat ada 895 kendaraan coba kelur Jadetabek kemarin. Sejak dilarang pada 24 April 2020 lalu sampai kemarin, terdapat ada 10.537 kendaraan diputar balik karena nekat menerobos pos penyekatan.

"Kita harapkan masyarakat bisa sabar, tenang untuk beberapa hari ini. Mudah-mudahan kalau masyarakat bisa patuh terhadap kebijakan tersebut, PSBB, inshaallah COVID-19 segera menghilang," kata dia.

Police find a truck carrying homeward travelers despite annual exodus ban. ANTARA/HO-Jakarta Metro Police
Polisi memeriksa truk yang membawa pemudik. (Foto: Antara/HO-Polda Metro Jaya)

Masyarakat tercatat nekat mudik dengan melintasi jalan tol hingga jalur tikus.

Lebih mirisnya lagi, mereka melakukan berbagai cara guna mengelabui polisi yang berjaga di pos penyekatan.

Yusri menjelaskan kembali kalau larangan mudik bertujuan mencegah penularan COVID-19 dari daerah perantauan kepada sanak keluarga di kampung halaman.

Menurut dia, kunci utama mengurangi penyebaran corona adalah kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi aturan pemerintah mulai dari larangan mudik sampai mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Disiplin pribadi, kesadaran pribadi bahwa memang mudik itu janganlah, kasihan keluarga kita di kampung sana. Jangan membawa bencana," kata Yusri.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya masih mendapati warga yang hendak mudik Lebaran 2020. Hal itu diketahui dari masih adanya kendaraan yang mencoba keluar ibu kota dan daerah penyangga, Minggu 3 Mei 2020.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, tercatat ada 895 kendaraan yang berupaya keluar Jakarta dan sekitarnya, Minggu 3 Mei 2020.

Baca Juga:

Prabowo Kirimkan Ratusan Anak Buahnya Bantu Percepatan Penanganan Corona

Jumlah ini lebih sedikit ketimbang hari sebelumnya sebanyak 933 kendaraan.

Rinciannya, 117 kendaraan mencoba keluar Jakarta lewat Pintu Tol Cikarang Barat arah Jawa Barat.

Kemudian, sebanyak 142 lewat Tol Bitung arah Merak. Hari ke-10 penyekatan didapati warga lebih banyak mencoba mudik lewat jalur arteri. Tercatat ada 636 kendaraan lewat jalur arteri.

"Itu termasuk kendaraan mobil pribadi, kendaraan umum dan sepeda motor yang diputarbalikkan di jalan arteri," ujar Sambodo saat dikonfirmasi. (Knu)

Baca Juga:

Dua Wilayah ini Jadi Penyumbang Pasien Corona Sembuh Terbanyak

#Mudik Lebaran #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan