Marak Prostitusi Online via Michat dan Twitter, Gibran: Akan Kami Trace

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 01 Maret 2021
Marak Prostitusi Online via Michat dan Twitter, Gibran: Akan Kami Trace
Wali Kota Solo Gibran Rakbuming Raka mengecek proyek penataan hunian kumuh di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Senin (1/3). (Foto: MP/Ismail)

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Polresta Surakarta telah mengamankan sebanyak 36 pekerja seks komersial (PSK) dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) Sabtu (27/2) malam.

Namun demikian, jumlah PSK yang ada di Solo justru lebih banyak lewat online dengan memanfaatkan aplikasi Michat dan Twitter dibandingkan offline.

Hal tersebut menjadi sorotan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan meminta pada aparat penegak hukum melakukan tindakan karena dapat merusak nama baik Kota Bengawan.

Baca Juga:

Blusukan Perdana, Gibran Cek Kesiapan Vaksinasi di Pasar Gede dan Pasar Klewer


"Ya benar banyak yang open BO (prostitusi). Akan kami trace," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabiming Raka pada Merahputih.com di Balai Kota Solo, Senin (1/3).

Gibran menegaskan, banyak masukan dari masyarakat terkait prostitusi online. Dia mengatakan, razia untuk prostitusi online akan segera diformulasikan dengan petugas terkait, dalam hal ini Polda Jawa Tengah dan Polresta Surakarta.

"Untuk prostitusi offline kita gencarkan razia pekat bersama Polresta Surakarta. Kemarin di belakang Terminal Tirtonadi dan kawasan Kestalan diamankan 36 PSK," kata dia.

 Wali Kota Solo Gibran Rakbuming Raka mengecek proyek penataan hunian kumuh di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Senin (1/3). (Foto: MP/Ismail)
Wali Kota Solo Gibran Rakbuming Raka mengecek proyek penataan hunian kumuh di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Senin (1/3). (Foto: MP/Ismail)


Ia mengatakan, setelah ini, pihaknya akan membereskan prostitusi online dengan meminta bantuan pada aparat penegak hukum. Dia mengakui di Kota Solo banyak ditemukan praktik prostitusi online melalui aplikasi Michat maupun Twitter.

"Banyak keluhan dan masukan juga dari warga terkait maraknya praktik prostitusi online via Michat maupun Twitter. Kita akan tertibkan juga," tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 36 pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia operasi penyakit masyarakat (pekat) yang diadakan Polresta Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (27/2) malam.

PSK tersebut diamankan di dua lokasi, yakni kawasan Kelurahan Kestalan dan Kelurahan Gilingan atau belakang Terminal Tirtonadi.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut langsung di tengah kegiatan pekat tersebut.

Baca Juga:

Gibran Janji Tidak Ikut Pilkada Daerah Lain Sebelum Jabatan Walkot Solo Berakhir

Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, total ada 36 PSK diamankan petugas di dua lokasi. Kedua lokasi tersebut, yakni di kawasan belakang Terminal Tirtonadi diamankan 19 orang.

"Di kawasan Kestalan ada 17 PSK yang kami ciduk. Mereka bekerja sendiri tanpa ada muncikari," kata dia.

Ade menegaskan, operasi pekat ini bagian dari menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Solo. Semua PSK akan dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo untuk diberikan pembinaan.

"Kami ingin Solo tetap aman, kondusif dan bersih dari praktik prostitusi. Operasi pekat ini mendapatkan dukungan langsung dari Wali Kota Solo (Gibran) di lapangan," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Vaksinasi Pedagang Tradisional Solo, Gibran: Semoga Pasarnya Tambah Ramai

#Prostitusi Online #Gibran Rakabuming #Kota Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan