Mantan Kabais: Seruan Amien Rais Pancing Kelompok HTI Beraksi di Kerusuhan 22 Mei

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 30 Mei 2019
Mantan Kabais: Seruan Amien Rais Pancing Kelompok HTI Beraksi di Kerusuhan 22 Mei
Amien Rais saat memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya (MP/Gomes)

Merahputih.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI, Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto menilai, kerusuhan 21-22 Mei 2019 tidak muncul begitu saja. Dia menyebut awal dari rangkaian kerusuhan sudah bisa terlihat dari pasca-pencoblosan pada 17 April 2019.

“Dia pasti berawal dari 17 April, setelah ada quick count, dari situ kan pemanasan sudah mulai, (ada seruan) ’mari kita langgar aturan’. Muncul Pak Amien Rais ‘mari kita muncul ke jalan’,” ujar Soleman dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/5).

Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI, Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto

Mendengar seruan tersebut, kata Soleman, mereka yang berniat membonceng demonstrasi untuk menciptakan kerusuhan sudah berhitung apa yang dia dapatkan dari aksi massa tersebut. Dia menyebut pemboceng tersebut antara lain HTI dan Garis.

BACA JUGA: Disuruh Bunuh Tokoh Nasional Pada Kerusuhan 22 Mei, Pelaku HK Dapat Uang Rp150 Juta

“Apakah pembonceng-pemboceng ini nanti akan punya acara sendiri atau dia yang akan diacarakan, itu kan pembuktian (di kepolisian) nanti,” ujarnya.

Sejauh ini, kata Soleman, kepolisian sudah mengantongi bukti-bukti di lapangan, seperti siapa yang membayar massa, dari mana massa didatangkan, sumber dan jenis senjata yang diselundupkan, dan sebagainya.

“Tinggal (penyidikan) polisi naik ke atas dengan fakta-fakta yang sudah ditemukan,” ujarnya.

Amien Rais menunjukkan buku berjudul "Jokowi People Power" saat diperiksa sebagai saksi kasus dugaan makar Eggi Sudjana di Direskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (24/5). (Antaranews/Yogi Rachman)

BACA JUGA: Rencana Pembunuhan Empat Pejabat Negara, Akademisi: Panggil Amien Rais!

Menurut Soleman, dalang kerusuhan harus ditemukan lewat penyidikan dari bawah. “Kalau indikasi tidak bisa, nanti salah. Kita tidak bisa memutuskan bahwa dalangnya ini dari indikasi tidak bisa,” ujarnya.

“Indikasi-indikasi itu mempermudah aparat penegak hukum untuk membuat keputusan. Dalang itu akan terkuak setelah polisi mendapat fakta yang cukup, pengakuan-pengakuan dari orang, baru ketemu dalangnya,” ujarnya. (Knu)

#Amien Rais
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan