Kuliner

Manisnya Rambut Nenek Negeri Aing

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 29 Juni 2021
Manisnya Rambut Nenek Negeri Aing
Jajanan tradisional rambut nenek yang melegenda sejak 90-an. (Foto: Instagram/@fendimodena)

JANGAN langsung membayangkan rambut nenek yang putih. Cuma namanya kok rambut nenek. Makanan khas Negeri Aing ini diberi nama seperti itu karena memang isiannya memiliki rupa seperti rambut, berhelai-helai dan warnanya memang memutih seperti uban.

Jajanan jadul anak SD ini rasanya manis banget. Namun, saat ini sudah sangat jarang ditemui ada pedagang rambut nenek wara-wiri baik itu di area sekolah maupun di gang-gang rumah. Tapi justru karena kelangkaannya, jajanan asli negeri aing ini sekarang seperti naik kelas dari jajanan SD sampai tersedia di supermarket.

Baca juga:

Laksa, Kuah Santannya Menggoyang Lidah Aing

Pada awalnya warna rambut nenek hanya putih. Tetapi semakin kesini, banyak penjual rambut nenek memadukan dengan warna dan rasa yang lebih bervariasi, seperti warna merah muda, biru atau hijau. Rasanya pun juga bermacam-macam, ada durian, melon, hingga pandan.

Jajanan tradisional rambur nenek yang sekarang banyak varian rasa. (Foto: Instagram/@tokoarumanisanakoe2020)

Biasanya, rambut nenek disantap sebagai isian di antara dua wafer renyah berbentuk pipih tanpa rasa. Selain menambah tekstur renyah ketika disantap, wafernya juga meringankan rasa manis dari gulanya. Di lidah tidak bikin belenger dan manisnya tetap pas.

Menurut laporan jurnal pengabdian masyarakat oleh Nurul Badriyah, Uul ST. Chusnul Khotimah, dan M. Tahjudin dari Universitas Islam Lamongan, jajanan tradisional rambut nenek berasal dari Kabupaten Lamongan. Ada juga yang menyebutkan jajanan ini dari Kota Malang. Namun keberadaannya sekarang semakin langka dan sulit untuk dijumpai karena banyaknya pesaing jajanan produk luar negeri.

Baca juga:

Ragusa, Es Krim Legendaris Negeri Aing

Dulu, rambut nenek dapat dijumpai dengan mudah di beberapa penjual arum manis. Mereka menjajakannya dengan berkeliling, dipikul, atau naik sepeda. Menariknya, penjual akan memainkan alat musik rebab yang digesek seperti biola supaya lebih mudah menunjukkan keberadaannya kepada warga aing.

Dalam laporan yang berbeda jajanan rambut nenek merupakan sebutan atau istilah lain dari arbanat. Jajanan yang populer di tahun 1990-an ini juga dikenal dengan arum manis. Namun, nama sebenarnya adalah arbanat karena pada awalnya jajanan ini hanya berwarna putih seperti uban nenek-nenek.

Barbe a Papa, jajanan manis asal Prancis yang mirip dengan rambut nenek. (Foto: Instagram/@latelierdetoiles)

Bahkan, dulu jajanan rambut nenek dibeli hanya dengan cara menukarkan barang bekas lho. Barang bekas tersebut sudah dikategorikan yang bisa dijual kembali, seperti botol atau kaleng.

Untuk pembuatannya, bahan dasar rambut nenek terdiri dari gula pasir, tepung terigu, pewarna makanan, dan air. Untuk menunggu proses memasak sampai jadi adonannya mengental, membutuhkan waktu sampai berjam-jam.

Menariknya, jajanan ini tidak hanya populer di negeri aing. Tercatat, ada beberapa negara yang memiliki jajanan serupa. Salah satunya Prancis, jajanan tersebut terkenal dengan sebutan Barbe a Papa, yang artinya, jenggot ayah. Namun, jika diperhatikan lagi, bentuknya lebih mirip dengan permen kapas. (rzk)

Baca juga:

Sistem Pondasi Cakar Ayam Made In Negeri Aing Berhasil Mencengkeram Dunia

#Juni Made In Negeri Aing #Kuliner
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan