Manila Diisolasi, Stok Logistik untuk WNI Aman

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 14 Maret 2020
Manila Diisolasi, Stok Logistik untuk WNI Aman
Para penumpang mengenakan masker di tengah kasus-kasus baru pengidap virus corona di Manila, Filipina, Rabu (11/2). ANTARA/REUTERS/Eloisa Lopez

Merahputih.com - Ketersediaan logistik untuk warga negara Indonesia (WNI) di Manila, Filipina, diyakini masih aman selama ibu kota negara itu diisolasi oleh otoritas setempat mulai 15 Maret sampai 14 April guna menekan penyebaran jenis baru virus corona (COVID-19).

"Sejauh ini aktivitas masih normal dan toko-toko masih buka seperti biasa," kata Pelaksana Fungsi Hubungan Masyarakat dan Media Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila, Agus Buana, Sabtu (14/3).

Baca Juga:

Ratusan Warga Tiongkok Dijemput dari Iran, 11 Positif Virus Corona

KBRI Manila mencatat per April 2019 jumlah warga negara Indonesia di Filipina sebanyak 1.683 orang dan 1.100 di antaranya bermukim di Kota Manila. Umumnya mereka ekspatriat serta mahasiswa.

Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte mengumumkan sejumlah kebijakan mengenai pengendalian COVID-19, di antaranya meliburkan kegiatan belajar-mengajar di seluruh jenjang pendidikan sampai 12 April; mengurangi aktivitas perkantoran pemerintah dan swasta; menutup akses masuk dan keluar Manila untuk transportasi darat, laut, dan udara mulai 15 Maret sampai 14 April; menerapkan karantina secara berkelompok (community quarantine) di Manila; dan membatasi akses masuk bagi pendatang dari negara terdampak COVID-19, kecuali warga negara Filipina dan keluarganya, pemegang visa tinggal tetap, dan visa diplomatik yang diterbitkan pemerintah.

Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin (27/1/2020). (ANTARA/HO-ChinaNews)
Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin (27/1/2020). (ANTARA/HO-ChinaNews)

Kebijakan itu diterapkan Duterte setelah pemerintah meningkatkan status darurat COVID-19 pada tingkatan tertinggi level 4 atau kode merah.

Menurut KBRI Manila, per Jumat (13/3) jumlah pasien positif COVID-19 di Filipina mencapai 52 jiwa dengan jumlah korban tewas lima orang. Lima korban meninggal dunia itu ditemukan di Manila. Sementara itu, jumlah terduga COVID-19 mencapai 849 orang.

Namun, per Sabtu (14/3), jumlah pasien bertambah 12 orang jadi total penderita COVID-19 mencapai 64 orang.

Baca Juga:

Inggris Nyatakan Enam Orang Meninggal akibat Virus Corona

Di tengah situasi darurat itu, sebagaimana dikutip Antara, KBRI Manila memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat serta Kementerian Luar Negeri RI serta menjalin komunikasi dengan WNI/diaspora guna mengurangi dampak isolasi terhadap warga negara Indonesia.

"KBRI Manila tetap beroperasi seperti biasa dengan tetap memperhatikan kewaspadaan ancaman penyebaran COVID-19," terang KBRI Manila dalam pernyataan tertulis. (*)

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan
Bagikan