MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda dan munculnya varian Delta COVID-19 berdampak pada kegiatan wisata budaya di Kota Solo.
Event kalender budaya terdampak di Solo adalah Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran dan Kirab Pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Acara tersebut rencananya akan diadakan guna memperingati malam 1 Suro pada Senin (9/8) malam.
Baca Juga
Tradisi Adat Malam Selikuran Ramadan, Keraton Surakarta Bagikan 1.000 Tumpeng
Humas Mangkunegaran, Joko Pramedyo membenarkan ditiadakannya Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran tahun ini. Hal Ini merupakan tahun kedua Mangkunegaran tidak menyelenggarakan agenda budaya kirab tersebut.
"Alasan pertama tidak diadakan kirab tersebut karena pemerintah masih memberlakukan kebijakan PPKM Level 4 di Solo," kata Joko, Jumat (6/8).
Ia mengatakan kondisi Pura Mangkunegaran juga masih direnovasi oleh PUPR. Agar tidak mengganggu proses renovasi, maka kirab tidak ada.
"Untuk kegiatan memperingati Suro seperti Jamasan pusaka dan Wilujengan masih diadakan secara internal dengan menerapkan prokes,” ucap dia.

Ia berharap informasi ditiadakanya Kirab Pusaka tersebut bisa disebarluaskan ke masyarakat. Dengan demikian masyarakat tidak sampai terjadi kerumunan.
"Kami sampaikan pada masyarakat luas untuk tidak datang ke Pura Mangkunegaran karena kami meniadakan kirab malam 1 Suro," tutur dia
Kepala Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari mengatakan masih diberlakukannya PPKM level 4 menjadi pertimbangan Keraton Kasunanan Surakarta tidak mengadakan Kirab Pusaka 1 Suro. Keraton Kasunanan Surakarta hanya menggelar doa bersama agar pandemi segera berlalu.
"Kita nanti hanya melakukan doa doa saja di rumah. Tidak melakukan kegiatan Kirab Pusaka 1 Suro karena berpotensi timbulkan kerumunan," tegas dia.
Ia mengajak masyarakat untuk mematuhi aturan PPKM level 4. Selain itu, juga mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas (5M). (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
'Dhawuh Dalem' Sri Sultan Hamengku Buwono X, Keraton Hingga Taman Sari Yogyakarta Ditutup Sementara