BERBURU harta karun merupakan hobi yang lazim bagi orang Barat. Biasanya pelakunya ialah mereka yang juga penggemar benda-benda bersejarah. Orang umum mengenal hobi ini sebagai pendeteksi metal alias metal detecting.
Hobi yang umumnya digandrungi kaum adam ini biasanya memanfaatkan alat pendeteksi metal dan datang ke area yang dikenal memang memiliki makna sejarah atau bahkan ke kawasan berpasir untuk mencari benda berharga yang mungkin hilang akibat terkubur.
BACA JUGA:
Sering kali hobi ini juga berujung penemuan benda bersejarah yang sempat hilang terkubur tanah, seperti yang baru-baru ini terjadi di Inggris. Matther Hepworth sudah menggeluti hobi pendeteksi metal ini selama puluhan tahun. Namun, untuk pertama kalinya, ia menemukan benda yang dipandangnya sebagai objek terbaik yang pernah ia temukan dalam hobinya.

Benda bersejarah yang ditemukan pria berusia 48 tahun itu ialah cincin emas berbentuk oval dengan ukiran gambar bayi Yesus serta Bunda Maria. Ia menemukan cincin itu ketika sedang melakukan hobi deteksi metalnya di area Lancaster baru-baru ini. Aspek yang membuat benda ini menarik ialah usianya yang diperkirakan lebih dari 500 tahun dan berasal dari tahun 1400-an.
Hepworth yang sehari-hari bekerja sebagai perawat itu sudah mengajukan pengecekan ke museum setempat untuk menganalisis lebih lanjut apakah cincin emas itu memang benda bersejarah atau bukan. Satu hal yang pasti, ia sangat antusias dengan temuan ini.
BACA JUGA:
“Saya sangat senang, saya sangat terkejut menemukannya. Saya telah mendeteksi logam selama lebih dari 30 tahun dan ini adalah penemuan sekali seumur hidup. Ini merupakan mimpi yang jadi kenyataan. Benda ini di atas segalanya dan ini merupakan penemuan yang sangat langka di Inggris,” ujarnya, dikutip BBC (25/4).
Ini bukan kali pertamanya, hobi dari Hepworth membantunya menemukan benda bersejarah. Pada November 2022, ia berhasil menemukan bukti perdagangan budak di wilayah Lancaster.

Bukti tersebut datang dari cap dari bahan perak yang berukir gambar budak dan kemungkinan dimiliki oleh pedagang budak. Cap yang berasal dari abad ke-17 atau 18 itu disinyalir digunakan untuk memberikan cap dokumen resmi penjualan budak. Cap dari perak itu setelah proses analisa dipinjamkan ke Lancaster City Museum untuk dipamerkan di sana.(aru)
BACA JUGA:
Ilmuwan Kembangkan Robot Ubur-Ubur untuk Bantu Jaga Kebersihan Laut