MerahPutih.com - Untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20 tahun 2022. Lalu. apa manfaatnya pertemuan G20 ini bagi Indonesia?
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra menerangkan, bahwa forum G20 ini memiliki dampak langsung kepada ekonomi Indonesia.
Baca Juga
Untuk jangka pendeknya, kata Wempi, akan meningkatkan devisa dari kunjungan delegasi Indonesia, menghidupkan sektor hospitality, mendukung peningkatan konsumsi domestik, optimalisasi peran UMKM, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Selain itu, pertemuan G20 ini adalah forum strategis untuk membahas isu global. Misalnya isu terkini mengenai kesehatan global, stabilitas keuangan dan perubahan iklim dunia.
"Karena negara-negara besar yang memiliki peran di dalam koordinasi makro ekonomi kebijakan global itu membahasa di dalam forum," kata Wempi dalam Media Briefing Persiapan 2nd FCBD dan 1st FMCBG G20 secara virtual yang dikutip Selasa (15/2).
Lebih lanjut forum G20 merupakan pasar yang besar lantaran menguasai 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 80 persen investasi global, dan 75 persen perdagangan global. G20 bisa dikatakan adalah forum adidaya.
"Itulah mengapa forum yang paling terkemuka sekarang di dunia untuk mendiskusikan koordinasi makro policy Global yaitu forum G20," ujarnya.
Baca Juga
Rangkaian Awal Pertemuan G20 di Jakarta, Delegasi Diminta Olahraga di GBK
Seperti diketahui, mulai 15-19 Februari 2022 akan ada agenda pertemuan G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG) dan Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD) di JCC, Senayan, Jakarta.
Adapun forum G20 ini dibagi dalam dua pertemuan, antara lain pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral G20 pada 17 hingga 18 Februari serta pertemuan kedua tingkat deputi jalur keuangan G20 pada 15 hingga 16 Februari 2022.
Gelaran G20 ini diselenggarakan secara hibrida. Sebanyak 389 delegasi akan hadir dalam pertemuan jalur keuangan G20 pada pekan ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 175 delegasi akan hadir secara virtual, sedangkan 214 lainnya akan hadir secara langsung.
Berdasarkan data Panitia Jalur Keuangan G20, delegasi yang akan hadir secara fisik antara lain Amerika Serikat, Italia, Uni Eropa, Jepang, Arab Saudi, Afrika Selatan, Prancis, Argentina, Australia, Turki, dan Inggris.
Adapun delegasi yang akan hadir secara virtual antara lain China, India, Brazil, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Kanada, dan Jerman. (Asp)
Baca Juga