Manfaat ASI Untuk Bayi, Ibu, dan Keluarga

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 26 Agustus 2018
Manfaat ASI Untuk Bayi, Ibu, dan Keluarga
Bayi hanya butuh ASI hingga usia 6 bulan. (foto: pixabay/fancycrave1)

BAYI yang baru lahir hanya membutuhkan satu asupan dari ibu mereka, yakni ASI. Meskipun terlihat sederhana, ASI mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan anak. Konselor laktasi, dr Ameetha Drapadi, CIMI, menuturkan nutrisi pada ASI secara otomatis menyesuaikan dengan kebutuhan bayi di segala fase usia.

"Komposisi ASI akan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Misalnya untuk bayi prematur, air susu akan menjadi ASI prematur. Sementara itu, untuk bayi lanjutan komposisi ASI berubah menjadi kolostrum dan foremilk atau hindmilk," urai Dokter Ameetha. Selain itu, ASI juga memiliki kandungan yang menjadi faktor protektif untuk bayi. Misalnya, enzim, biofaktor, dan limfosit. Kandungan-kandungan tersebut tak mungkin didapat melalui susu formula.

Konselor laktasi, dr Ameetha Drapadi, CIMI, menjelaskan manfaat ASI. (foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

ASI memiliki berbagai manfaat, baik dari segi kesehatan dan psikologis untuk bayi. Manfaat ASI bagi kesehatan bayi yakni mencegah kerusakan gigi, mengoptimalkan perkembangan otak, dan meminimalisir timbulnya penyakit kronik seperti diabetes melitus, serangan jantung dan penyakit keganasan lainnya. Adapun manfaat psikologis ASI bagi bayi yakni meningkatkan hubungan antara anak dan ibu. "Ketika ibu menyusui bayinya ada hubungan yang terjalin melalui sentuhan antarkulit," tuturnya. Manfaat lain bagi psikologis anak misalnya meningkatkan kepercayaan diri anak, membangun pribadi yang tenang pada anak, dan menstabilkan emosi anak.

Rupanya manfaat ASI tak hanya didapat oleh si anak, tetapi juga ibu dan anggota keluarga lainnya. Manfaat yang dirasakan ibu yang menyusui misalnya mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium, mempercepat involusi rahim sehingga mencegah pendarahan, mengurangi anemia, hingga menjadi kontrasepsi alami bagi ibu. "Pada saat menyusui, indung telur ibu akan menyesuaikan dengan syarat anak menyusu langsung selama enam bulan, ibu belum haid, dan tanpa tambahan susu apa pun," jelas dokter Ameetha.

Menyusui membangun ikatan antara ibu dan anak. (foto: pixabay/stocksnap)

Menyusui juga menjadi metode paling efektif untuk menurunkan berat badan pascamelahirkan. "Ketika ibu menyusui bayinya sampai kenyang, kalori yang terbakar berkisar antara 300 hingga 500 kalori," ucapnya. Si ibu tak perlu melakukan olahraga khusus atau diet khusus untuk mengembalikan berat badan seperti sedia kala. Yang dibutuhkan hanya komitmen untuk menyusui anaknya.

Manfaat tak langsung juga didapatkan anggota keluarga lainnya seperti ayah. ASI merupakan asupan bayi yang paling mudah pemberiannya sehingga dapat menghemat biaya. Menurut Ameetha, susu formula bayi tidak boleh sembarangan. Susu formula yang diberikan harus mengandung zat dan nutrisi tertentu. Harganya pun cukup mahal. Sekaleng susu ukuran sederhana susu formula dengan kualitas cukup baik biasanya dibanderol dengan harga Rp 500 ribu. Dengan pemberian ASI, ayah tak perlu memikirkan biaya ekstra. Daya tahan tubuh si anak pun jauh lebih bagus. Anak yang tak gampang sakit membuat ayah bisa bekerja lebih fokus dan produktif. "Bayangkan, kalau anak sakit, otomatis ayah akan izin dari kantor dan pekerjaan akan terbengkalai," tukas Ameetha.(Avi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan