MENGENDARAI kendaraan bermotor roda dua di Malaysia bisa menjadi usaha yang berbahaya. Pada 2021, pemotor roda dua dan peskuter menyumbang tujuh dari setiap 10 kematian lalu lintas. "Angka kematian negara itu hanya tertinggal di belakang Thailand," ungkap laman Ride Apart, Rabu (28/12).
Menyadari tinginya angka tersebut, pemerintah Malaysia sebenarnya tidak duduk diam. Mereka berupaya menekan korban jiwa. Pihak berwenang sebelumnya menerapkan jalur sepeda motor khusus di jalan raya federal. Namun, membatasi pengendara ke jalur khusus kendaraan terbukti merepotkan otoritas lokal.
Pada Mei 2021, petugas melaporkan 193 pemotor roda dua telah mendapat somasi karena tidak berkendara di jalur yang ditentukan. Penerapan aturan tersebut dianggap belum optimal dalam menyelamatkan nyawa para pengendara.
Baca juga:
Kenali Istilah Rantai dan Gir pada Sepeda Motor

Belakangan di tahun yang sama, pada Oktober 2021, Associate Professor dari Pusat Penelitian Keselamatan Jalan Universitas Putra Malaysia, Teik Hua, menyatakan bahwa undang-undang harus dirancang untuk memastikan bahwa ketika jalan dibangun, jalur sepeda motor juga harus dibangun.
Dia memperkirakan mandat seperti itu akan menurunkan kematian pemotor roda dua hingga 30-40 persen. Itu pasti menarik perhatian Kementerian Transportasi Malaysia karena mereka baru-baru ini mengusulkan rencana untuk menggabungkan jalur sepeda motor khusus di semua jalan negara bagian dan federal.
Sebagai bagian dari Rencana Keselamatan Jalan 2022-2030 yang diluncurkan pada Januari 2022, Malaysia berharap dapat mengurangi separuh kematian di jalan pada 2030.
Mempertimbangkan fakta bahwa banyak pengendara Malaysia menyukai sepeda motor dan skuter sub-500cc, memisahkan kendaraan roda dua/tiga dari kendaraan ukuran penuh dapat segera berkontribusi pada tujuan keselamatan negara.
Baca juga:
Honda Siap Rilis 10 Sepeda Motor Listrik pada 2025

“Sepeda motor kecil akan lebih mudah terkena hempasan udara dari kendaraan yang lebih cepat dan besar, seperti mobil, mobil van, dan truk di jalan raya,” kata konsultan perencanaan transportasi Rosli Azad Khan.
Meskipun Malaysia mengamanatkan penggunaan helm, dia menyarankan para pengendara memakai alat pelindung tambahan lantaran itu akan membantu mengurangi kematian di antara pengendara.
Untuk saat ini, proposal pembangunan jalan khusus sepeda motor tersebut telah beralih ke Kementerian Pembangunan Pemerintah Daerah dan dewan lokal. Nasib rencana tersebut akan ditentukan sebelum Dewan Perencanaan Fisik Nasional (MPFN) pada 2023. (waf)
Baca juga:
Komisi Keselamatan Eropa akan Melakukan Uji Tabrak untuk Sepeda Motor