MerahPutih.com - Indonesia teken kontrak dengan Malaysia, terkait ekspor batu bara. Malaysia menjadi salah satu pasar utama batu bara bagi Indonesia, selain Tingkok, India, Jepang, dan Filipina.
Kontrak tersebut berisikan pembelian batu bara dari delapan eksportir batu bara Indonesia dengan nilai mencapai USD 2,64 miliar pada 2022.
Baca Juga:
Tingginya Harga Batubara, Nikel dan CPO Bikin Neraca Perdagangan Surplus
"Diharapkan, kontrak ini mampu menjaga momentum hubungan dagang Indonesia dan Malaysia, khususnya di sektor batu bara," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, yang dikutip, Senin (30/5).
Lanjut Jerry, TNB sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Malaysia merupakan salah satu mitra strategis bagi para eksportir batu bara Indonesia. Pembelian batu bara TNB dari Indonesia pada 2021 mencapai 21,84 juta MT.
Adapun Indonesia memasok 69 persen dari batu bara yang digunakan TNB dalam pembangkit-pembangkit listrik di seluruh Malaysia.
Wamendag mengatakan batu bara merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang menopang kinerja ekspor selama ini. Pada 2021, ekspor batu bara Indonesia ke seluruh dunia mencapai USD 31,51 miliar.
Sementara itu, ekspor batu bara Indonesia ke Malaysia meningkat 9,83 persen dalam lima tahun terakhir. Pada 2021, ekspor batu bara Indonesia mencapai USD 2,36 miliar atau sekitar 7,5 persen dari total ekspor batu bara Indonesia.
Total perdagangan Indonesia dan Malaysia mencapai nilai USD 21,46 miliar pada 2021, atau mengalami tren positif 2,61 persen dalam 5 tahun terakhir. Nilai perdagangan ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sebelum pandemi COVID-19 pada akhir 2019.
"Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian kedua negara telah berada di jalur yang tepat untuk kembali pulih setelah terdampak COVID-19," katanya.
Kementerian Perdagangan mencatat, Malaysia merupakan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kelima pada 2021 dengan nilai USD 10,64 miliar dengan persentase 4,85 persen dari total nilai ekspor nonmigas Indonesia ke dunia. Di mana Nilai ekspor ini mengalami peningkatan 52,65 persen dibandingkan pada 2020. (Asp)
Baca Juga:
Terapkan Asas Kehati-hatian, Bank BUMN Diminta Berhenti Danai Perusahaan Batubara