UMAT Tri Dharma (Konghucu, Budha, dan Tao) mendatangi Klenteng Tien Kok Sie yang berlokasi di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/2) malam.
Umat Tri Dharma datang di Klenteng Tien Kok Sie untuk memanjatkan doa di malam Imlek atau pergantian tahun baru 2572/2021. Namun demikian, ibadah kali ini tidak semeriah Imlek 2020 lalu mengingat suasana masih pandemi.
Baca juga:
Pantauan Merahputih.com, di pintu masuk Klenteng Tien Kok Sie dijaga petugas keamanan internal. Pemeriksaan protokol seperti mengukur suhu badan, memakai masker, dan cuci tangan diberlakukan.
Ibadah di dalam klenteng dilakukan secara bergantian dan dilakukan pembatasan 50 persen dari kapasitas. Para biksu yang biasanya mendampingi jemaat tidak terlihat sama sekali.

"Imlek tahun ini penuh keprihatinan akibat hantaman pandemi. Saya menutup ibadah malam Tahun Baru Imlek ini dengan memanjatkan doa agar pandemi segera berakhir," ujar Suparlan (50) pada Merahputih com, Kamis (11/2).
Ia mengaku setiap Imlek selalu menyempatkan diri datang ke Klenteng Tien Kok Sie untuk memanjatkan doa agar diberikan keselamatan dan dimudahkan dalam mencari rejeki. Kedatangannya di klenteng ini bersama anak dan istri.
"Biasanya kami datang ramai-ramai bersama keluarga besar. Karena pandemi dan pembatasan jemaat hanya mengajak keluarga inti saja," tutup dia.
Baca juga:
Kepala Yayasan Klenteng Tien Kok Sie Sumantri mengatakan, ibadah malam pergantian tahun di klenteng tetap diadakan, tetapi secara terbatas. Jemaat yang hendak beribadah harus bergantian dan dilakukan pembatasan.
"Ibadah melibatkan massa banyak kali ini ditiadakan. Kalau Imlek tahun lalu tidak ada pembatasan karena belum terjadi pandemi COVID-19," kata Sumantri.
Ia mengatakan pada tahun ini ritual dan ibadah hanya dilakukan secara sederhana dan terbatas dengan melibatkan 20 anggota pengurus. Waktu ibadah juga dibatasi setiap jemaat.

"Sebelum pandemi biasanya jemaat beribadah ada yang sampai satu hari penuh. Imlek tahun ini kami batasi waktu ibadahnya," ucap dia.
Ia menambahkan akibat pandemi sejumlah agenda rutin keagamaan Imlek diadakan untuk menghindari kerumunan massa. Ibadah tersebut diantaranya ritual Pao Oen atau tolak bala yang biasanya diikuti hingga 500 anggota jemaah dan Grebeg Sudiro.
"Doa kami di Imlek tahun ini semoga pandemi segera berakhir. Shio Kerbau dengan unsur logam diharapkan mampu membawa keberuntungan," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga: