HARUS diakui bahwa kesehatan mental berada pada poin terbawah daftar diri kamu. Kamu lebih memikirkan membayar tagihan atau anak. Gangguan pada masalah kesehatan kerap tidak disadari oleh seseorang. Seolah semuanya berjalan normal.
Kenormalan bagi seseorang adalah memenuhi segala kbeutuhan dalam sebulan. Bila satu pekerjaan tidak cukup, bukan rahasia lagi orang akan mencari pekerjaan kedua atau pekerjaan sampingan. Ini jelas menggangggu irama tubuh. Seperti yang dilansir dari The Sun, pakar nutrisi Jess Hillard dari brand Warrior mengungkapkan lima tanda kalau kamu mengalami gangguan kesehatan mental.
Baca Juga:

Waktu kerja yang panjang
Mengerjakan pekerjaan kedua atau kerja sampingan demi menambah pemasukan keluarga bukan hal tabu. Semua orang mengerjakan itu. Namun menurut Jess waktu kerja yang panjang akan membuat kondisi tidak baik. Itu akan mengarah pada peningkatan levek kecemasan, depresi bahkan burnout.
Gejala kamu mengalami kelebihan kerja adalah berat badan yang fluktuatif, kelelahan yang panjang, tak cukup tidur, dan merasa terpuruk. Jess menambahkan bahwa kondisi seperti itu akan memicu terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius. Kerja dengan waktu lebih dari 60 jam per minggu menurut sebuah studi merujuk pada kesehatan mental yang buruk, dibandingkan dengan orang yang memiliki waktu kerja 40 jam per minggu.
Kondisi kesehatan yang kerap terjadi adalah sakit kardiovaskular seperti diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi. Kemudian dapat memengaruhi kebiasaan makan, tingkat stres, konsumsi alkohol, tidur, dan olahraga.
Makanan tak sehat
Makanan menjadi salah satu dari penunjang kesehatan mental. Makanan buruk dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Jess menmyebutkan bahwa analisis yang dilakukan pada sepuluh negara dengan konsumsi buah-buahan, sayur mayur, ikan, biji-bijian, minyak zaitun, dan susu rendah lemak, ternyata dapat menurunkan tingkat depresi yang tinggi.
Itu berbanding terbaik dengan mereka yang selalu mengonsumsi makanan buruk, seperti lemak tinggi, serat yang kurang, sedikit makan buah dan sayuran. Penelitian itu menujukan adanya hubungan dengan volume hippocampal kiri yang rendah. Jess mengatakan bahwa hippocampal kiri adalah area dari otak yang berhubungan dengan stres, depresi, dan penyakit alzheimer.
Kebutuhan protein
Protein sangat dibutuhkan oleh otak, bukan hanya untuk perkembangan otot. Kebutuhan protein berhubungan dengan tingkat dopamine yang berfungsi mengontrol mood pada otak. Protein yang mengandung asam amino tidak dapat secara alami diproduksi oleh tubuh. Untuk itu dibutuhkan dari sumber lainnya seperti makanan. Protein direkomendasikan bagi pria sekitar 44 g untuk pria dan 45 g untuk perempuan.
Baca Juga:

Gangguan tidur
Di penghujung hari kamu merasa sangat terpuruk, ini pertanda kamu ada masalah dengan kesehatan mental. Menurut Jess kelelahan yang dialami seseorang yang mengarah pada stres membuatnya tak bisa tidur, atau dapat tiba-tiba terjaga di tengah tidurnya. Gangguan ini dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Kelelahan yang sangat dapat meningkatkan tingkat stres. Bila tak segera diatasi maka akan terus mengganggu kualitas tidur seseorang.
Ikan
Ikan yang mengandung omega-3 dapat mengatasi masalah kesehatan mental. Konsumsi ikan yang cukup dapat membantu memberikan nutrisi pada otak yang mengatah pada kebaikan kesehatan mental. Kalau tidak suka ikan kamu dapat menggantinya kenari dan minyak zaitun. Sel sinyal dan struktur sel membran pada otak diubah oleh asam lemak omega-3 yang bertindak sebagai antidepresan. (psr)
Baca Juga: