Makanan Instan yang Aman Menurut Pakar Nutrisi

Andrew FrancoisAndrew Francois - Jumat, 31 Maret 2023
Makanan Instan yang Aman Menurut Pakar Nutrisi
Jangan salah pilih makanan instan. (Foto: Unsplash/Viki Mohamad)

PAKAR Nutrisi dari Universitas Indonesia Widya Fadila, M.KM memberikan kiat-kiat untuk memilih makanan instan yang aman untuk dikonsumsi. Seperti kita tahu, ada banyak pilihan makanan instan yang tersedia di supermarket atau minimarket, tapi tentu tak semuanya aman dikonsumsi.

"Saat berpuasa kadang di jalan atau saat sahur kita butuh cepat dan praktis, namun ada sejumlah hal yang perlu kita perhatikan saat membeli produk makanan instan," kata Fadila seperti dikutip ANTARA, Kamis (31/3).

Saat Ramadan, terkadang menuntut umat Islam untuk menyiapkan makanan yang cepat dan praktis, utamanya saat sahur. Tak jarang masyarakat berburu sejumlah pangan instan sebagai stok di rumah menjelang bulan suci Ramadan.

Baca juga:

Boleh Makan Sajian Instan untuk Sarapan, Tapi...

Pilih yang berlabel BPOM. (Foto: Unsplash/Franki Chamaki)

Namun, bila tak berhati-hati dalam pemilihan produk dapat berdampak pada kesehatan. Hal pertama yang kerap luput dari perhatian banyak orang adalah pemeriksaan tanggal kadaluwarsa atau expiry date. Itu tentu berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Terkadang ini hal utama yang sering dilupakan. Ketika sampai rumah baru menyadari. Makanan yang sudah kadaluwarsa tentu tidak baik karena kandungan gizi atau kimianya sudah berubah dan mengandung bakteri," terang Fadila.

Selain tanggal kadaluwarsa, Fadila menyebut label izin edar juga perlu diperhatikan. Memilih produk berlabel BPOM dapat menjamin keamanan kesehatan telah memenuhi standar yang ditentukan. Namun, ada pula kriteria kemasan produk yang harus dihindari.

Fadila menyebutkan, produk kemasan kaleng yang penyok atau berkarat, kemasan plastik atau aluminium foil yang telah kempes perlu dihindari. Kemasan plastik dan kaleng yang telah rusak, kata Fadila, menandakan bahwa sudah ada udara dan bakteri yang masuk ke dalam produk sehingga terkontaminasi.

Baca juga:

Tolak Ukur Untung Rugi Makan Makanan Cepat Saji!

Jangan pilih yang produk kemasannya sudah rusak. (Foto: Unsplash/Atoms)

"Pada kemasan plastik atau aluminium foil biasanya dia menggelembung karena diisi dengan nitrogen, ini fungsinya untuk menjaga udara dari luar untuk masuk, kalau sudah kempes berarti sudah ada udara dan bakteri yang masuk," jelasnya.

Produk kemasan, terlebih yang mengandung protein dan gula, menurutnya, sangat rentan terkontaminasi bila kemasan telah rusak. Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah bijak dalam memeriksa komposisi dan nutrisi yang terkandung dalam produk.

Fadila juga menganjurkan untuk menghindari produk yang mengandung perisa. Menurutnya, bukan tidak boleh mengonsumsi produk yang mengandung perisa makanan tambahan, tapi bila terlalu sering dan berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan. (waf)

Baca juga:

Waspadai Bakteri di Makanan Cepat Saji

#Makanan #Makanan Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan