Mahfud MD Minta Pegawai dan Pejabat Kemenko Polhukam Netral


Menko Polhukam sekaligus bacawapres Mahfud MD memperi arahan saat apel pagi di Kemenkopolhukam, Jumat (20/10). ANTARA/HO-Kemenkopolhukam RI
MerahPutih.com - Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah rampung mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai pasangan bacapres dan bacawapres untuk Pilpres 2024, pada Kamis (19/10) kemarin.
Mahfud MD yang juga menjabat Menko Polhukam meminta seluruh pejabat utama dan pegawai di kementeriannya untuk bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis.
Baca Juga
Mahfud mengimbau seluruh pegawai di Kemenko Polhukam untuk tidak mengurusi urusan politik. Dia menegaskan tidak meminta suara dari para pegawainya karena pilihan politik hak masing-masing individu.
"Pesan saya, saudara tetap bekerja seperti biasa. Tidak usah ikut-ikut urusan politik. Tidak usah mendukung atau tidak mendukung saya. Itu urusan pribadi saudara dan keluarga saudara di rumah,” kata Mahfud saat memberi arahan di Kemenko Polhukam, Jumat (20/10).
“Di kantor ini jangan gunakan fasilitas untuk memenangkan satu pihak dan mengalahkan pihak lain," imbuhnya.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini menegaskan pemilihan capres dan cawapres merupakan urusan pribadi dan tidak terkait dengan kapasitasnya sebagai Menko Polhukam.
Baca Juga
Filosofi Pemilihan Tugu Proklamasi Jelang Pendaftaran Ganjar-Mahfud di KPU
Oleh karena itu, Mahfud meminta jajaran Kemenkopolhukam untuk tidak terlibat dalam persoalan peta politik menjelang kontestasi Pemilu 2024.
"Urusan Cawapres itu adalah urusan Mahfud MD, bukan urusan Menko Polhukam. Oleh sebab itu, tugas-tugas yang selama ini saudara lakukan sudah dengan baik, itu diteruskan. Harus netral. Ini juga akan saya sampaikan kepada semua aparat dan institusi pemerintah, agar pemilu berjalan netral," tegas Mahfud.
Mahfud menjelaskan politik yang perlu dikembangkan Kemenkopolhukam adalah politik aspiratif, politik kebangsaan dan politik ideologis. Sehingga, kata dia, ideologi Pancasila kuat tertancap di Indonesia dan konstitusi UUD 1945 serta seluruh perangkat hukum dapat ditegakkan dengan disiplin.
Dengan demikian, Mahfud menegaskan etika dan moral politik harus tetap dilandasi budaya Indonesia. Dia meminta agar jangan menggunakan simbol-simbol Menko Polhukam untuk kepentingan politik elektoral.
“Politik kita politik kebangsaan, politik elektoralnya itu urusan saya di luar kantor, sehingga, jangan sampai nanti berita ‘Oh Menko Polhukam, Kemenko Polhukam mengadakan kegiatan politik praktis untuk mendukung si A, menolak si B, mengecam si A si B’, baik untuk pemilihan presiden, maupun untuk pemilihan legislatif dan urusan kepala daerah," ujar Mahfud. (Pon)
Baca Juga
Daftarkan Ganjar-Mahfud ke KPU, Megawati Harap Pemilu Demokratis, Adil, dan Jujur
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Mahfud MD Sarankan Semua Menteri Baca Paradoks Indonesia Karya Prabowo Biar Lolos dari Bui

Mahfud MD Nilai MK Inkonsisten dan Memicu Kegaduhan Politik di Putusan Pemisahan Pemilu dan Pilkada
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019

Tak Terima Dikaitkan dengan Gugatan Ijazah Palsu Jokowi di PN Solo, Sahabat Mahfud Md ‘Ngadu’ ke Bareskrim

KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'

KPK dan Polisi Diharap Lakukan Hal yang Sama Seperti Kejagung, Mahfud: Bersinergi Bukan Rebutan

KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri

Mahfud MD Sebut Kasus Pagar Laut di Tangerang Masuk Kejahatan Negara

Pram-Rano, Anies, hingga Mahfud MD Hadiri Acara Perayaan Cap Go Meh di Pancoran China Town

Ibu Meninggal Dunia, Mahfud MD Cerita Biaya Sekolah dan Kost Dari Penjualan Perhiasan
