Merahputih.com- Menteri Koordinator Bidan Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD berkomentar soal hasil Transparency International Indonesia (TII) yang mengumumkan bahwa skor Corruption Perception Indexs (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2022 mengalami penurunan.
Ia mengaku kecewa dengan hasil penilaian itu.
Baca Juga:
Kejaksaan Agung Periksa Irjen IKP Kominfo Terkait Kasus Dugaan Korupsi BTS
"Saya agak terpukul kemarin atau dua hari lalu ada rilis indeks persepsi korupsi yang diumumkan oleh TII," kata Mahfud saat menghadiri Rapat Pimpinan Lemhannas 2023, Rabu (1/2).
Mahfud mengatakan, skor IPK Indonesia biasanya mengalami peningkatan secara perlahan tiap tahunnya. Bahkan, nilainya pernah mencapai angka 39.
"Terus kemarin tiba-tiba (skor IPK Indonesia 2022) turun menjadi 34," ujarnya.
Mahfud mengklaim sudah memprediksi hal ini. Sebab, jelas dia, operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku tindak pidana korupsi pun cukup banyak dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2022.
"Saya sudah menduga ini akan naik, apa namanya, kemarahan publik naik, persepsinya juga akan jelek," ungkap dia.
Ia meyakini, penilaian itu mempengerahui persepsi masyarakat.
Baca Juga:
KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal di Kementerian Pertahanan
"Ini kan soal persepsi saja. Bukan soal mungkin korupsinya makin banyak atau enggak, tetapi persepsi itu semakin buruk," tambahnya.
Sekedar informasi, Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi atau IPK Indonesia pada tahun 2022 merosot empat poin menjadi 34 dari tahun sebelumnya sebesar 38.
Perolehan ini juga membuat posisi Tanah Air berada di peringkat ke-110 dari 180 negara yang disurvei atau melorot 14 tangga dari tahun 2021 yang mencapai ranking 96.
Adapun skor dari 0 berarti sangat korup dan 100 sangat bersih. Transparency International Indonesia (TII) merilis IPK Indonesia 2022 mengacu pada delapan sumber data dan penilaian ahli untuk mengukur korupsi sektor publik pada 180 negara dan teritori.
Dengan hasil tersebut, Indonesia hanya mampu menaikkan skor IPK sebanyak dua poin dari skor 32 selama satu dekade terakhir sejak 2012.
Di Asia Tenggara, Singapura menjadi negara yang dinilai paling tidak korup (skor 83), diikuti Malaysia (47), Timor Leste (42), Vietnam (42), Thailand (36), Indonesia (34), Filipina (33), Laos (31), Kamboja (24), dan Myanmar (23). (Knu)
Baca Juga: