Mahathir Sebut Trump Penjahat

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 15 Desember 2017
Mahathir Sebut Trump Penjahat
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dalam sebuah reli di Pensacola, Florida, Amerika Serikat, Jumat (8/12). (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri)

MerahPutih.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Jumat menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump "perundung dunia" dan "penjahat" karena mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Presiden AS Trump pada pekan lalu membalikkan kebijakan AS, yang telah berjalan beberapa dasawarsa, dengan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan mengatakan bahwa Amerika Serikat akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dari Tel Aviv dalam beberapa tahun ke depan.

Kedudukan Yerusalem adalah salah satu penghalang paling kuat dalam penciptaan perdamaian abadi Israel-Palestina. Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kota abadinya dan tak terbagi serta menginginkan semua kedutaan besar negara penjalin hubungan dengannya berada di sana.

Warga Palestina menginginkan berdirinya negara merdeka, dengan ibu kota negara berada di wilayah Yerusalem timur, yang dicaplok Israel dalam perang Timur Tengah pada 1967. Kedaulatan Israel atas wilayah tersebut tidak pernah diakui secara internasional.

"Kemarahan atas keputusan Trump akan mengarah pada apa yang disebut sebegai tindak terorisme," kata Mahathir, yang kini berusia 93 tahun, dalam unjuk rasa di depan kedutaan besar AS di Kualalumpur.

"Pada hari ini, kita memiliki seorang perundung dunia. Trump, itu hanya akan memicu kemarahan kaum muslimin," kata Mahathir yang juga menjabat sebagai Ketua Gabungan Oposisi Malaysia.

"Kita harus menggunakan seluruh kekuatan untuk melawan penjahat ini yang merupakan Presiden Amerika Serikat," katanya.

Ia juga mendesak kepada semua negara muslim agar memutuskan hubungan dengan Israel. (*)

Sumber: ANTARA

#Donald Trump #Yerusalem #Israel
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan