Mahasiswi UMN Menangi 'Essay Competition Golkar Institute' Juara satu 'Essay Competition Golkar Institute'. (MP/Trianty)

MARCELLA, mahasiswi tingkat akhir Universitas Multimedia Nusantara (UMN), keluar sebagai pemenang pertama lomba Essay Competition Golkar Institute bertema Menyongsong Pemilu 2024: Bagaimana Partai Politik Harus Bertransformasi?. Lomba ini digelar untuk mahasiswa S-1 seluruh Indonesia.

Pengumuman pemenang berlangsung di kantor Golkar Institute, Slipi, Jakarta, lewat acara Malam Anugerah Essay Competition dan disiarkan secara langsung lewat Zoom serta YouTube (14/2).

Sejak pendaftaran pada 20 Oktober 2022 hingga batas pengumpulan karya pada 5 Desember 2022, Golkar Institute mengumpulkan 1313 pendaftar, tapi hanya 952 pendaftar yang menyerahkan esai. Dewan Juri terdiri dari pakar berkompeten di bidangnya seperti Rizal Malaranggeng, Ph.d, Philips Vermonte, Ph.d, dan Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian.

Para Juri hanya meloloskan 427 esai untuk maju ke seleksi tahap umum. Dari jumlah itu, mengerucut lagi ke 179 esai yang lolos seleksi akademik. Dari 179, menciut lagi jadi 33 esai kemudian terpilih 18 esai terbaik.

Penulis 18 esai terbaik ini diundang langsung untuk menghadiri Malam Anugerah Essay Competition pada Selasa kemarin. Golkar Institute menganugerahkan pemenang esai dalam beberapa kategori: 3 juara utama, 5 juara harapan, dan 10 juara favorit. Dua kategori pertama dipilih lewat Dewan Juri, sedangkan kategori terakhir lewat likes Instagram.

Ace Hasan Syadzily, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, mengatakan lomba ini bertujuan mendorong anak muda agar melek politik. “Sebab anak muda saat ini memegang peranan penting untuk menyukseskan Pemilu 2024 mendatang,” ucap Ace dalam sambutannya.

Ada 190.022.169 pemilih atau mendekati 60 persen dari total pemilih pada Pemilu 2024 yang didominasi oleh generasi Milenial dan Z dengan rentang usia 17-39 tahun. Ini menjadi alasan Golkar Institute menyelenggarakan Essay Competition 2022 untuk semua mahasiswa S1 di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

Romahurmuziy Ajak Mahasiswa UGM Melek Politik

Esai Marcella yang berjudul Partai Politik Melek Anak Muda Jangan Sekadar Jargon menyisihkan 900-an esai lainnya. Esai ini menawarkan gagasan tentang penerapan manajemen startup untuk parpol guna memutus mata rantai politik uang, politik identitas, dan politik dinasti di parpol.

"Anak muda sekarang senang bekerja di bidang startup. Kenapa? Karena startup memunculkan kultur yang egaliter, profesional, dan penilaian kerja terukur. Anak muda bisa menempati posisi yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan mereka. Ini berbeda dari parpol," lanjut Marcella kepada merahputih.com setelah acara.

Marcella melanjutkan, meski kultur startup bisa diterapkan ke parpol, tak lantas parpol jadi perusahaan pengeruk uang. Parpol harus tetap punya misi sebagai bagian dari pendidikan politik dan wadah aspirasi warga sesuai dengan Undang-Undang Parpol.

Esai ini juga punya premis yang berkebalikan dengan pandangan umum tentang anak muda yang apatis dengan politik. Bagi Marcella, anak muda sebenarnya melek politik. Keapatisan mereka bukan karena ketidaktahuan mereka terhadap politik.

Marcella mengatakan, sepanjang sejarahnya anak muda selalu berperan aktif dalam perubahan bangsa ini. "Seperti kita ketahui, anak muda punya peran penting dalam pergerakan bangsa sejak masa kolonialisme Belanda seperti pembentukan Boedi Oetomo dan Sarekat Islam," kata Marcella.

Marcella melihat bahwa tingkat literasi anak muda saat ini jauh lebih baik daripada anak muda sebelumnya. Lantaran adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi. Antara lain dari media sosial dan internet.

Karena tahu dengan keadaan politik yang didominasi politik uang, identitas, dan dinasti itulah, anak muda jadi mengambil jarak dengan parpol. Bukan karena tidak peduli, melainkan karena muak. Sehingga mereka mengalihkan energinya ke bidang lain.

Esai ini justru meminta parpol lebih melek anak muda daripada sebaliknya. Parpol diharapkan tak hanya menjadikan anak muda sebagai angka-angka statistik dan sekadar jargon.

"Pola kerja di dalam partai politik diharapkan menjadi lebih terbuka, sehingga partai politik harus mengubah gaya pendekatan dan pola kerjanya supaya diminati oleh anak muda. Namun, kinerjanya masih tetap seperti Undang-Undang yang telah berlaku," sambungnya.

Baca juga:

Mengapa Universitas Kelas Dunia Memperhatikan Ekstrakurikuler?

Pemenang juara satu, dua dan tiga untuk essai competition. (MP/Trianty)

Selain menjadi mahasiwi aktif jurusan Jurnalistik UMN, Marcella sehari-hari bekerja sebagai kontributor di Merahputih.com. Dia mengaku pergaulannya di dunia kampus dan kultur kerja media melahirkan ide untuk membuat esai ini.

Dari pergaulannya di dunia kampus, dia sadar sebenarnya anak muda masih getol membahas isu-isu politik terkini bersama organisasinya, teman sebaya, atau dirinya sendiri di media sosial. Mereka merasa tidak tertarik mendiskusikan ini dengan parpol.

“Salah satu alasannya adalah anak muda menganggap bahwa partai politik memiliki visi misi dan cara yang tidak sejalan dengan mereka. Salah satu cara untuk mengubah pemikiran anak muda ini adalah melalui promosi melalui partai politik itu sendiri atau selling. Yaitu dengan mengikuti yang sedang tren di anak muda bisa berbentuk pop culture seperti komik atau film,” tambah perempuan kelahiran 2001 tersebut.

Sementara dari lingkungan kerjanya, Marcella mengenal kultur kerja profesional dan bacaan luas tentang berbagai hal, dari sejarah, tradisi, budaya populer, fesyen, dan politik. Dia juga kerap berdiskusi dengan jurnalis dan editor Merahputih.com untuk memperdalam esainya dengan memperbanyak bahan pustakanya.

Lodewijk F. Paulus, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, menyambut antusias gagasan-gagasan tentang anak muda dan parpol seperti yang dilontarkan Marcella dan peserta lainnya.

"Saya sangat kagum. Dan luar biasa, mereka menyampaikan gagasan melalui karya tulisnya. Sehingga Partai Golkar menampung gagasan-gagasan dari anak muda, sehingga tau apa yang harus diperbuat," tutur Lodewijk F. Paulus.

Acara penganugerahan pemenang diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada masing-masing juara dan pengumuman bahwa lomba seperti ini akan digelar lagi pada masa mendatang. (far)

Baca Juga:

Universitas Brawijaya Dukung Pembentukan Ekosistem Pertanian untuk Anak Muda

Penulis : Febrian Adi Febrian Adi
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Piaggio Luncurkan Skuter Tiga Roda MP3 300 hpe Sport
ShowBiz
Piaggio Luncurkan Skuter Tiga Roda MP3 300 hpe Sport

Dirancang menggunakan teknologi roda tiga ala Piaggio nan eksklusif.

Kim Kardashian Bergabung di Season Baru 'American Horror Story' dengan Emma Roberts
ShowBiz
Pawsonify x Persona 5 Hadirkan Kalung untuk Anabulmu
Fun
Pawsonify x Persona 5 Hadirkan Kalung untuk Anabulmu

Memiliki collar dan leash yang diameter dan tebalnya bisa dikustomisasi.

Ulang Tahun Ke-75, Porsche Rilis Taycan Penuh Warna
Fun
Ulang Tahun Ke-75, Porsche Rilis Taycan Penuh Warna

Satu unit khusus nan sarat karya seni.

50 Gim dalam Satu Konsol Mini
Fun
50 Gim dalam Satu Konsol Mini

Menghadirkan pustaka dari gim 32-bit milik SEGA yakni SEGA CD.

Peringatan Hari Hutan Indonesia 2022 Usung Tema 'Hutan Kita Sultan'
Fun
Peringatan Hari Hutan Indonesia 2022 Usung Tema 'Hutan Kita Sultan'

Jika tidak ada hutan, tidak ada kehidupan.

Peluang Kehamilan bagi Pengidap Kanker Serviks
Fun
Peluang Kehamilan bagi Pengidap Kanker Serviks

Kanker serviks bisa dicegah dengan sejumlah langkah

Tabir Surya yang Cocok untuk Kulit Gelap
Fun
Tabir Surya yang Cocok untuk Kulit Gelap

Perjuangan menemukan tabir surya yang tidak meninggalkan hasil akhir yang pucat dan seperti hantu.

Rossa Rilis Single Pop Religi 'Khanti'
ShowBiz
Rossa Rilis Single Pop Religi 'Khanti'

Lagu 'Khanti' menjadi OST serial Viu Original Bidadari Bermata Bening.

Streamer Indonesia Lebih Sering Mengakses Vidio Dibandingkan Disney Plus dan Netflix
Fun
Streamer Indonesia Lebih Sering Mengakses Vidio Dibandingkan Disney Plus dan Netflix

Vidio menjadi primadona berkat konten lokal dan olahraga.