PERNAH dengar celetukan mahasiswa tingkat akhir saat melihat adik kelasnya yang masih berpakaian dengan rapi, wangi dan bahkan berdandan untuk ke kampus? "Biasa, masih maba (mahasiswa baru), tenaganya masih banyak," kira-kira seperti itu isinya.
Bukan iri atau dengki dengan penampilan mereka, tetapi para mahasiswa tingkat akhir ini pernah berada di posisi itu. Tergantung tingkatan dan jurusan, fashion para mahasiswa tentunya selalu berbeda-beda.
Baca Juga:
Mahasiswa semester awal atau mahasiswa baru biasanya masih bersemangat memadukan pakaian mereka secara unik dan rapi. Mereka baru merasakan kesempatan untuk menjadi orang dewasa yang boleh berpakaian bebas setiap harinya. Hal ini merupakan peralihan dari yang setiap harinya harus memakai seragam sekolah, kemudian mereka terlepas dari kewajiban itu.
Merasa sudah bebas membuat mereka lebih kreatif, ingin menampilkan sisi terbaik mereka dan rela menghabiskan banyak waktu untuk bangun pagi-pagi untuk memilih pakaian, mengatur style rambut dan berdandan.
"Pengen jaga penampilan aja, soalnya kadang malu juga kalau engga dandan tapi teman-teman sekelas kebanyakan dandan. Tergantung mood dan mata kuliahnya juga sebenarnya, kalau mata kuliahnya banyak kan di kampus lebih lama tuh, jadi pasti dandan," jelas Vanessa, seorang mahasiswa semester awal di salah satu Universitas di Tangerang.
"Kalau mata kuliahnya cuma 1 kadang ke kampus cuma 2-3 jam jadi males aja. Kadang juga kalau lagi ada mata kuliah yang sekelas sama gebetan bakal pilih baju yang lebih bagus dan dandan lebih lama," tambahnya.
Berbeda dengan mahasiswa semester awal, mahasiswa semester akhir biasanya sudah malas memikirkan apa yang akan dipakai atau apakah pakaian itu bagus atau tidak. Semakin senior di kampus, semakin banyak kegiatan yang harus dilakukan. Belum lagi kalau sudah ada di tahap harus magang dan mengerjakan skripsi.
"Syukur masih bisa tidur, waktu tidur aja kadang udah engga cukup, apalagi mau mikirin gaya berpakaian. Capek juga tiap hari mikirin mau pakai apa, lama-lama udah engga kepikiran mau styling pakaian kayak gimana, kalau mahasiswa baru kan masih punya banyak ide," terang Ninda, seorang mahasiswa tingkat akhir.
Baca Juga:
Mahasiswa tingkat akhir biasanya dikenal dengan gayanya yang berhoodie dan mereka sangat mengandalkan style tersebut. Kamu akan melihat mahasiswa tingkat akhir datang ke kampus dengan warna hoodie yang selalu sama. Memadukan celana apapun dengan atasan hoodie akan selalu cocok dan menghemat waktu, sehingga mereka tidak perlu lagi bangun pagi untuk memadukan pakaian. Semakin dekat dengan akhir semester, pakaian mereka akan semakin santai dan enggak niat, yang penting masih sesuai peraturan kampus.
Tidak hanya dalam tingkatan perkuliahan, perbedaan fashion juga terlihat dari bedanya jurusan. Misalnya, mahasiswa jurusan komunikasi biasanya dikenal selalu wangi, rapi, dan mempunyai style fashion yang selalu on trend. Sedangkan mahasiswa desain lebih memilih pakaian yang santai dan bahkan terkadang menggunakan baju tidur.
Mahasiswa desain biasanya sudah tidak mempedulikan penampilan mereka dan hanya mengutamakan kenyamanan agar mereka bisa mengeluarkan semua kreativitas mereka. Apalagi mereka sering sampai harus menginap di kampus. Ruang kelas sudah bagaikan rumah dan kamar tidur mereka.
Beda lagi dengan mahasiswa jurusan perhotelan, mereka terkenal sebagai mahasiswa yang paling rapi karena selalu mengenakan seragam bak pegawai hotel. Kemeja putih, blazer hitam, dasi kupu-kupu, rok span untuk perempuan, dan celana bahan untuk laki-laki. Rambut juga harus selalu rapi, perempuan selalu mengikat dan menyanggul rambut mereka dan laki-laki menggunakan gel rambut untuk membentuk rambut mereka. Mereka selalu rapi bak orang kantoran sampai lulus. (tel)
Baca Juga:
