Film

Madani Film Festival 2020 Merayakan Keberagaman Muslim Dunia

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 20 November 2020
Madani Film Festival 2020 Merayakan Keberagaman Muslim Dunia
Madani Festival ingin membawa semangat menjadikan film sebagai medium dialog. (Foto: Unsplash/Denise Jans)

MENGINJAK tahun ketiga, Madani Film Festival akan digelar pada 20 November hingga 4 Desember 2020. Gelaran ini dipersembahkan oleh Dewan Kesenian Jakarta, tahun ini mengangkat tema Re(dis)covery. Tema ini diambil dari kata recovery yang bermakna pemulihan, dan rediscovery yang berarti penemuan kembali.

Madani Festival ingin membawa semangat menjadikan film sebagai medium dialog, bahwa di tengah upaya pemulihan (bagi dunia yang tengah dilanda pandemi) selalu ada ruang bagi penemuan kembali hal-hal yang penting. Sehingga manusia bisa selalu berada dalam upaya memperbaiki dan memaknai hidup.

Baca Juga:

Festival Film Sundance 2021 Hanya Berlangsung Seminggu

madani
Inaya Wulandari Wahid, kita berupaya untuk pulih atau recover dengan cara menemukan bentuk-bentuk baru. (Foto: ist)

“Komite Film Dewan Kesenian Jakarta mengapresiasi dan mengiktikadkan Madani Film Festival sebagai sebuah platform yang unik dan mampu menawarkan kepada ekosistem perfilman, setidaknya di Jakarta. Sebagai sebuah wadah yang inklusif dan ruang konstruksi pengetahuan film yang bernafas Islami,” jelas Ketua Dewan Kesenian Jakarta Danton Sihombing dalam rilis (19/11).

Berbeda dengan dua kali penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, Madani Film Festival yang diinisiasi Mizan Publika dan Pabrikultur, akan menggelar festival sepenuhnya secara online, sebagai upaya menjaga publik, dan menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi. Putut Widjanarko selaku Dewan Festival Madani menjelaskan bahwa meski digelar online, makna dan semangat dari Madani Film Festival, yang ingin merayakan keberagaman umat muslim dunia tak akan berkurang.

“Madani Film Festival harus tetap berlangsung, meski dengan penyesuaian terhadap kondisi pandemi. Bahkan tahun ini menjadi lebih penting lagi untuk tetap menghadirkan film dan literasi kepada publik, sebab pandemi tak hanya menghantam secara fisik, namun juga mental kita. Kehadiran seni film dan literasi, bisa menjadi salah satu medium pemulihan dan penemuan kembali bagi kita semua yang terpuruk karena pandemi,” jelas Putut Widjanarko.

Baca Juga:

Daftar Lengkap Nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia 2020

madani
Akan digelar sepenuhnya secara online, sebagai upaya menjaga publik. (Foto: ist)

Inaya Wulandari Wahid, pekerja seni yang juga tergabung ke dalam anggota Dewan Festival Madani mengungkapkan, “Di tengah masalah-masalah yang ‘terpaksa’ kita hadapi, dan juga menghadapi kejenuhan akan ketidakpastian. Kita mulai belajar untuk memandang ulang segala sesuatu, menemukan cara-cara baru dari tumpukan hal-hal lama, menemukan arti-arti baru dari apa yang selama ini sudah ada. Kita berupaya untuk pulih atau recover dengan cara menemukan bentuk-bentuk baru dari yang sudah kita miliki, melalui discover. Ini yang menjadi harapan kami melalui pemutaran-pemutaran film, diskusi-diskusi dan program-program yang dimunculkan selama Festival Madani berlangsung.”

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Madani Film Festival 2020 RE(DIS)COVERY akan menghadirkan berbagai film dari banyak negara. Tentunya dengan harapan melalui film, masyarakat Indonesia bisa memahami dan belajar tentang keberagaman kebudayaan kaum muslim di belahan dunia lain. “Selain film dalam negeri, kami juga akan menghadirkan film dari negara-negara seperti Iran, Afghanistan, Thailand dan beberapa negara lain,” ucap Direktur Festival dari Madani Film Festival 2020 Sugar Nadia.

Baca Juga:

Penantian Berakhir, Bioskop XXI Dibuka di 16 Titik

madani
Ketua Dewan Kesenian Jakarta Danton Sihombing, mengapresiasi dan mengiktikadkan Madani Film Festival sebagai sebuah platform yang unik. (Foto: ist)

Tak hanya pemutaran film, Sugar menyebut akan ada program penting lain di Madani Film Festival 2020. Program-program itu antara lain, serial diskusi publik, workshop dan peluncuran buku. Salah satu buku yang akan diluncurkan dalam Madani Film Festival adalah Memoar Garin Nugroho: Era Emas Film Indonesia, karya Garin Nugroho, yang juga salah satu anggota Dewan Festival Madani.

Program-program Madani Film Festival dapat diikuti masyarakat luas secara online melalui platform Kwikku.com, Viddsee, serta kanal YouTube Madani Film Festival dan kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta. “Tentu saja penyelenggaraan secara online memiliki tantangan tersendiri, mengingat kami juga baru kali ini menggelar festival secara full-online. Namun hal positifnya, festival ini bisa dinikmati oleh masyarakat di berbagai penjuru Indonesia secara langsung,” tutup Sugar. (Aru)

Baca Juga:

Garin Nugroho: Optimisme Industri Film Indonesia Dorong ke Oscar

#Film #Festival Film #Islam
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan