RASA bosan dan lapar sering kali datang ketika macet melanda. Tiba-tiba tukang asongan nongol dan berjalan sambil membawa dagangan. Ia berjalan dengan penuh ramah sambil menawarkan dagangannya, seakan tahu bahwa banyak orang membutuhkannya. Bagaikan superhero datang memberikan solusi.
Macet memang menjadi musuh utama bagi pekerja dan komuter yang mengais rupiah di Ibu Kota. Bayangkan jika umurmu lebih banyak habis di jalan dan kenangan masa mudamu sebagian besar berisi kemacetan daripada hal lainnya.
Namun di balik kemacetan dan kesulitan orang, ada saja orang lain yang mendapat berkah. Mereka memanfaatkan kemacetan untuk menyambung hidup. Seperti halnya pedagang asongan tadi dengan menjajakan dagangan di sepanjang jalan.
Baca juga:
Nonton Langsung Piala Dunia 2022 di Qatar Biar Warga +62 Kebanjiran Berkah

Begitu pula rumah makan yang berada di pinggir jalan. Rumah makan ini kerap disambangi orang-orang yang telah penat menghadapi macetnya jalanan. Menepi beberapa jenak dan menikmati hidangan yang nikmat di rumah makan itu adalah pilihan rasional bagi mereka yang terjebak macet. Sambil menunggu jalanan lebih lengang.
Tak ada yang tahu kapan macet akan berakhir. Sementara panggilan alam acap datang tiba-tiba dan tak bisa tertahankan lagi. Saat inilah waktu berburu toilet bersih bagi mereka yang terperangkap kemacetan. Tak mengherankan jika para penyedia jasa toilet dadakan sering kali muncul saat suasana lebaran yang identik dengan kemacetan.
Walaupun jasa toilet terhitung murah, yakni Rp 2.000-Rp 3.000, omsetnya terbilang menguntungkan. Jika sehari terdapat 100 orang buang hajat, pemilik toilet akan mendapatkan keuntungan sekira Rp 6 juta per bulan.
Baca juga:

Jasa bensin eceran juga sangat dicari-cari, terutama dalam situasi mepet seperti macet. Para pengemudi tanpa ragu akan membeli bensin yang dijajakan walau harganya sedikit mahal. Bahkan pada 2016, kala kemacetan tol Brexit (Brebes Exit), bensin yang dijual oleh warga mencapai Rp 50.000 per botolnya.
Para pencari berkah dari kemacetan paling getol adalah tukang ojek. Melalui kekuatan aplikasi daring, kini mereka jadi raja jalanan.
Jika seseorang telah terlalu lelah dengan kemacetan dan membutuhkan waktu lebih cepat agar sampai tujuan, ojek akan menjadi solusi sementara yang mujarab.
Ojek mampu menyalip kendaraan dan melewati jalan tikus. Demi kamu lebih cepat sampai tujuan yang diinginkan. Tidak mengherankan jika tarif ojek akan menjadi lebih mahal ketika jam-jam sibuk.
Itulah sketsa para pencari berkah di kemacetan kota-kota besar Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta. Di balik kesusahan ternyata ada orang yang mengais berkah. (nbl)
Baca juga: