Parenting
Macam-Macam Masalah Ibu Menyusui Menyusui bisa menjadi proses yang menyakitkan bagi sebagian ibu. (Foto: Pixabay/VaniaMargaridaSI)

SEANDAINYA proses menyusui seindah seperti bayangan kebanyakan ibu saat hamil, rasanya tidak mungkin mendadak harus beralih ke susu formula untuk memenuhi kebutuhan si kecil.

Meskipun susu formula dapat memenuhi kebutuhan bayi dengan baik, air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi sejak lahir hingga kurang lebih usia enam bulan. Periode yang biasa disebut dengan ASI eksklusif.

Kata Nhs.uk, ibu akan menghadapi setidaknya satu atau dua masalah dalam proses menyusui. Payudara tidak bisa menghasilkan ASI hingga berlimpah begitu saja.

Jika ingin menghasilkan ASI yang melimpah dan bergizi, tentu saja kamu harus memerhatikan asupan gizi harian serta disiplin dalam menyusui atau memompa ASI setidaknya tiga hingga empat jam sekali dalam 24 jam.

Masalahnya proses menyusui tak semudah teori yang ada loh, Bund. Seringkali kamu akan mengalami berbagai problema menyusui seperti ini.

Baca juga:

Bumil dan Busui Juga Bisa Kena Osteoporosis

busui
Dehidrasi bisa menyebabkan menurunnya produksi ASI. (Foto: Pixabay/1465301)

1. Puting Lecet

Untuk ibu yang menyusui bayinya secara langsung atau yang populer dengan sebutan DBF (direct breastfeeding) sudah pasti akan sering mengalami yang namanya puting lecet.

Apalagi jika si kecil sudah mulai tumbuh gigi dan belum disapih. Duh, rasanya setiap menyusui ingin menangis saja karena menahan sakitnya luka terbuka di area putih tapi masih harus tetap menyusui si kecil.

Sebenarnya masalah puting lecet tetap bisa menyerang ibu-ibu yang memilih menjadi mom-eping atau memompa ASI tanpa menyusui secara langsung.

Jika kamu salah memilih ukuran corong yang tidak sesuai dengan ukuran areola, puting akan sering mengalami lecet karena gesekan yang terjadi saat proses memompa ASI.

2. Asi Seret

Saat bayi baru lahir, biasanya produksi ASI perlahan akan meningkat dengan pesat sesuai dengan 'supply and demand' dari si kecil.

Tetapi jika kamu tidak disiplin dalam menyusui atau memompa, lama-lama produksi ASI akan menurun sehingga kamu tidak bisa mengejar kebutuhan bayi.

Dehidrasi dan kekurangan asupan makanan yang bergizi juga dapat menyebabkan ASI seret. Ibu yang menyusui wajib minum air mineral sebanyak tiga liter setiap hari agar produksi ASI kembali meningkat.

3. Hiperlaktasi

Menurunnya produksi ASI tentu saja menjadi masalah utama dalam proses menyusui. Namun, bagaimana jika ternyata produksi ASI meningkat hingga berlebihan?

Tentu saja ini menjadi masalah baru bagi ibu menyusui. Produksi ASI yang berlebihan biasa disebut dengan hiperlaktasi. Jika kamu mengalami hal ini, mau tak mau harus membawa senjata pamungkas yang selalu dibawa ibu dengan masalah hiperlaktasi, yaitu pompa ASI.

Meskipun sangat melelahkan, ibu hiperlaktasi harus memompa ASI di mana saja. Setidaknya selama tiga jam sekali dalam sehari agar tidak terjadi pembengkakan payudara.

Baca juga:

Busui Sakit, Bolehkah Tetap Menyusui?

busui
Kebahagiaan sangat penting dalam menunjang produksi ASI. (Foto: Pixabay/Sasint)

4. Asi Tersumbat

Lalu bagaimana jika ibu hiperlaktasi menunda menyusui atau memompa ASI? Kemungkinan payudara akan mengalami ASI tersumbat untuk sementara waktu.

Gejalanya adalah mengerasnya payudara serta timbul rasa nyeri di beberapa bagian permukaan payudara. Jika sudah begini, kamu wajib kompres payudara dengan air hangat dan melakukan pijat laktasi sebelum menyusui atau memompa ASI.

5. Mastitis

ASI tersumbat pada ibu menyusui seringkali tidak segera mendapatkan penanganan sehingga akhirnya terjadi mastitis.

Perlu diketahui ASI harus selalu dikeluarkan, baik dengan cara menyusui secara langsung maupun dengan memompa secara rutin agar tidak tersumbat di saluran susu.

Jika sudah tersumbat dan mengendap, payudara akan mengalami infeksi karena penumpukan bakteri.

Mastitis biasanya memerlukan penanganan dokter karena kamu membutuhkan resep antibiotik untuk meredakan pembengkakan payudara.

6. Mastitis Abses

Gejala mastitis yang biasa dialami oleh ibu menyusui adalah payudara mengeras seperti batu, kemerahan di permukaan payudara, dan rasa nyeri ketika menyusui si kecil.

Jika tidak segera ditangani, mastitis akan berubah menjadi mastitis abses artinya ada nanah yang menumpuk di saluran air susu dan harus segera melakukan operasi mengeluarkan nanah tersebut agar tidak menjalar hingga masuk ke dalam paru-paru. (Mar)

Baca juga:

Busui, Ketahui Kecukupan ASI untuk Kebutuhan Bayi

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Surganya Pemburu Sneakers, BCA Goodlife x USS 2023 Resmi Dibuka 
Fashion
Restoran Monster Curry Hadir di Indonesia, Sajikan Ragam Menu Kari
Kuliner
Film 'Air' Bakal Tayang di Prime Video Pertengahan Mei 2023
ShowBiz
Film 'Air' Bakal Tayang di Prime Video Pertengahan Mei 2023

Air adalah film yang berkisah tentang cerita di balik layar salah satu kelahiran sepatu populer dari Nike, Air Jordan.

Bassis Black Sabbath Rilis Buku Otobiografi di Tanggal 666
ShowBiz
Dave Grohl Masak untuk 500 Tunawisma
ShowBiz
Dave Grohl Masak untuk 500 Tunawisma

Daver Grohl memasak selama 16 jam.

Karol G Tampil Buka Billboard Music Awards 2023 dengan Medley Tiga Lagu
ShowBiz
Karol G Tampil Buka Billboard Music Awards 2023 dengan Medley Tiga Lagu

Karol G membuka Billboard 2023 dengan begitu indah

5 Negara Usulkan Kebaya Masuk dalam Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Fashion
5 Negara Usulkan Kebaya Masuk dalam Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Disertai dukungan dan persetujuan dari masyarakat untuk pencalonan.

Saatnya Bebas dari Main Hati Hubungan Toxic
Fun
Saatnya Bebas dari Main Hati Hubungan Toxic

Tinggalkan hubungan toxic sekarang juga.

Hindia Rilis 'Janji Palsu' Sebagai Awal untuk Album Kedua
ShowBiz
Hindia Rilis 'Janji Palsu' Sebagai Awal untuk Album Kedua

Hindia rilis single untuk materi awal album terbaru

Big Pay Day Ecommerce Siap Sambut Ramadan
Fun
Big Pay Day Ecommerce Siap Sambut Ramadan

BliBli tawarkan banyak promo jelang bulan Ramadhan.