Merawat Ingat

Mabuk Cinta dalam Peperangan di film 'Darah dan Doa'

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 30 Maret 2022
Mabuk Cinta dalam Peperangan di film 'Darah dan Doa'
Film 'Darah dan Doa' jadi tonggak perfilman Indonesia. (Foto: Soloevent)

SIAPA sangka, ternyata Hari Film Nasional yang diperingati setiap tanggal 30 Maret dipelopori oleh film Indonesia pertama berjudul Darah dan Doa.

Tanggal 30 Maret 1950 merupakan hari pertama proses syuting film tersebut yang disutradarai oleh H. Usmar Ismail. Semasa hidupnya, H. Usmar Ismail telah melahirkan 33 film layar lebar dan mendirikan Pusat Perfilman Nasional Indonesia (Perfini).

Baca Juga:

Serangan Umum 1 Maret 1949, Ide Siapa?

film
Usmar ismail, sutradara film 'Darah dan Doa'. (Foto: Kediripedia)

Darah dan Doa bercerita tentang pasukan dari divisi Siliwangi yang mendapatkan perintah untuk kembali ke Jawa Barat setelah Yogyakarta berhasil diduduki oleh Belanda. Namun, detail dalam film sebenarnya mengisahkan bagaimana sosok Kapten Sudarto berselingkuh dari istrinya. Dalam situasi genting ketika sedang menjalani tugas militer untuk memperebutkan wilayah kekuasaan Indonesia, Kapten Sudarto malah menyibukkan diri dengan tenggelam ke dalam jurang cinta terlarang. Ia menjalin hubungan dengan seorang gadis Jerman dan seorang pribumi yang berprofesi sebagai perawat bernama Widya.

Akibat ulahnya, Adam yang saat itu rekan kerja sekaligus sohibnya menjadi geram. Hubungan dengan para anak buah menjadi kacau dan produktivitas kerja menurun. Sikap Kapten Sudarto yang berubah drastis akibat sedang dimabuk cinta membuat situasi menjadi sangat tidak kondusif sehingga menimbulkan perpecahan antar anggota. Pada akhirnya para anak buah saling bergunjing dan menyebabkan konflik. Bukan penyesalan namanya jika tidak datang belakangan. Kapten Sudarto akhirnya menyadari bahwa ia melakukan kesalahan besar setelah kehilangan orang-orang terdekatnya. Film ditutup dengan pesan dari sang kapten yang mengatakan: “Jangan diulangi lagi, biar aku saja.”. Kapten Sudarto berharap tidak ada lagi pertempuran antar saudara hanya karena hal remeh seperti cinta terlarang. (Mar)

Baca Juga:

Ade Irma Suryani, Korban Termuda G30SPKI

#Merawat Ingat #Film
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.
Bagikan