MerahPutih.com - Mendekati Pemilu 2024, sejumlah pejabat negara dicatut namanya untuk penyebaran hoaks politik. Salah satunya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Mabes kini tengah mengusut penyebar berita bohong (hoax) video dengan narasi Panglima Laksamana Yudo Margono bersama ribuan TNI deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai presiden 2024. TNI pun membentuk tim khusus untuk mendalami kasus penyebaran hoax tersebut.
Baca Juga:
"Betul membentuk tim khusus, kita punya Sat Siber. (Tim khusus) terdiri dari) Sintel TNI, Kababinkum, Puspom TNI, Puspen, Sat Siber," kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono kepada wartawan, Jumat (19/5).
Penyebaran hoax berulang itu diduga punya niat khusus untuk menyerang dan mendiskreditkan TNI. Dia menegaskan TNI menjunjung netralitas terkait penyelenggaraan Pemilu.
"Modus seperti ini bukan kali pertama, berulang, dengan niatan kuat untuk menyerang TNI sebagai institusi dan mendiskreditkan Laksamana TNI Yudo Margono, yang jelas-jelas menyampaikan netralitas TNI," katanya.
Sekedar informasi, di media sosial beredar video dengan narasi ribuan TNI dipimpin Panglima TNI Laksamana Yudo Margono deklarasi yang mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024. TNI memastikan video tersebut hoaks.
Baca Juga:
Puspen TNI menyebutkan video hoax berdurasi 8 menit 2 detik tersebut mengedit video Panglima TNI dan kegiatan prajurit TNI serta kegiatan olah raga Anies Baswedan seolah-olah dalam satu acara Partai NasDem.
Padahal, lanjut Puspen TNI, kegiatan olahraga tersebut dilakukan Anies di Kopasus saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Puspen TNI juga menyebut video tersebut diedit sedemikian rupa sehingga seolah-olah prajurit TNI menyampaikan dukungannya kepada Anies. (Knu)
Baca Juga:
Panglima TNI Sebut Pembebasan Pilot Susi Air Perlu Pendekatan Persuasif