MerahPutih.com - Polri rampung menggelar kursus manajemen pengamanan stadion. Kursus diberikan instruktur profesional dari Conventry University, Inggris.
Salah satu yang dibahas dalam pelatihan pengamanan ini adalah aplikasi dari kepolisian Amerika Serikat (AS) yang bisa mendeteksi insiden dalam stadion. Namanya aplikasi Worse Steward.
"Hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa aplikasi Worse Steward yang digunakan oleh kepolisian Amerika Serikat untuk mengidentifikasi suatu lokasi, termasuk lokasi di dalam stadion apabila terjadi insiden dapat mendeteksi suatu," kata Asops Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi di Mabes Polri, Rabu (1/2).
Baca Juga:
Gibran Ajukan Pembukaan dan Final Piala Dunia U-20 di Stadion Manahan Solo
Agung mengatakan, Polri akan mempelajari aplikasi tersebut. Hal ini guna memaksimalkan upaya pengamanan pada laga sepak bola.
"Aplikasi yang tentu perlu kita pelajari dan akan kita manfaatkan dalam kompetisi sepak bola, khususnya dalam pengamanan," katanya.
Selain itu, pada pelatihan yang digelar selama sembilan hari ini, Polri menyimpulkan bahwa ada beberapa stadion memiliki jalur evakuasi yang terhalangi parkir kendaraan.
Lalu, didapatkan fakta juga bahwa suporter berisiko jatuh karena duduk di rel tiang penyangga selama pertandingan.
"Yang ketiga, steward memiliki koneksi radio yang terbatas dan tidak memiliki earphone sehingga sulit mendengar selama kebisingan penonton berlangsung," sambungnya.
Baca Juga:
Polri Gelar Kursus Manajemen Pengamanan Stadion, Gandeng Ahli dari Inggris
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa Polri terus berkomitmen untuk menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka melakukan perbaikan atau transformasi manajemen penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia.
Listyo menjelaskan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan untuk melakukan perbaikan serta melakukan transformasi dalam penyelenggaraan olahraga di Indonesia yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, keamanan, pengaturan suporter dan penonton.
“Sehingga semua bisa terselenggara dengan baik, baik penonton, penyelenggara, pemain semuanya betul-betul bisa diamankan,” ujar Listyo.
Polri telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
Di dalamnya mengatur bagaimana menggunakan personel kemudian yang terutama adalah analisis terhadap risiko khususnya stadion yang akan digunakan.
Dalam perpol itu, kata Listyo, juga telah diatur dengan formulasi tertentu dalam menetapkan kapasitas penonton. Dalam hal ini sudah ditetapkan dalam pertandingan Piala AFF dan Liga I.
Sigit pun berharap, para peserta yang mendapatkan kursus tersebut dapat menyerap seluruh ilmu dan pengetahuan manajemen sepak bola sebagaimana standar FIFA. (Knu)
Baca Juga:
Menpora Resmikan Stadion Gelora Pemuda di Boalemo Gorontalo