MerahPutih.com - Keputusan Gerindra sudah bulat melengserkan Mohamad Taufik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Surat pencopotan Taufik pun sudah berada di tangan fraksi dari DPD Gerindra DKI.
Adapun isu yang berkembang di masyarakat terkait pencopotan M Taufik itu, imbas dari ulahnya sendiri yang secara terang-terangan mendoakan Anies Rasyid Baswedan menjadi presiden 2024.
Ketika ditanya mengenai hal itu, Taufik langsung tertawa. Ia menyebutkan saat melontarkan harapan itu, posisinya adalah Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), bukan sebagai kader Gerindra.
Baca Juga:
Surat Pergantian M. Taufik dari Wakil Ketua DPRD Sudah Diterima Fraksi Gerindra
Sehingga kata dia, pernyataan tersebut tidak ada hubungannya dengan partai berlambang kepala burung Garuda itu.
"Saya kira kan gini ya, kan ketika posisi kita berdiri di mana, waktu saya doain itu kan saya sebagai Ketua Umum KAHMI," kata Taufik saat dihubungi awak media, Rabu (6/4).
Ketua Dewan Pengawas DPD Gerindra DKI mengungkapkan, ketika mendoakan Anies menjadi presiden dalam acara KAHMI, dirinya saat itu baru saja dilantik sebagai ketua umum.
Taufik melanjutkan, baik Anies maupun Ahmad Riza Patria merupakan bagian dari KAHMI. Sehingga, ia membantah hubungannya dengan Riza renggang.
"Pak Anies itu anggota kita, Ariza (Riza Patria) itu kan anggota kami," papar dia.
Baca Juga:
Gerindra DKI Bantah Pencopotan M Taufik karena Dukung Anies Jadi Presiden
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menampik pelengseran Mohamad Taufik dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI dikarenakan mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden 2024.
Pasalnya, Taufik pernah mendoakan Anies menjadi presiden dalam acara pelantikan Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) beberapa waktu lalu.
"Bukan (karena doakan Anies jadi Presiden)," kata di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (4/4). (Asp)
Baca Juga:
Pencopotan M Taufik dari Wakil Ketua DPRD DKI akan Berdampak Pada Gerindra