Luhut Klaim Penurunan Kasus Positif COVID-19 'Hasil' PPKM Darurat Bakal Terlihat

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
Merahputih.com - Menteri Koordinator Bidan Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan menyampaikan hasil evaluasi terkait pelaksanan PPKM darurat Jawa-Bali yang berlangsung sejak 3 Juli.
Ada beberapa daerah yang mencapai penurunan mobilitasnya dan aktivitas masyarakat sudah cukup baik. Sehingga penambahan kasusnya sudah sudah menurun. Sementara, mobilitas di DKI Jakarta dan Bali juga mulai menurun. Sehingga harapkan berdampak pada penurunan laju pasien COVID-19.
"Seperti DKI Jakarta dan saya melihat Bali juga akan menurun penambahannya dalam satu minggu ke depan, walaupun mungkin masih akan naik dalam 2-3 hari ke depan," ujar Luhut, Sabtu (17/7).
Baca Juga:
Warga Tak Ber-KTP DKI Bisa Vaksin di Jakarta, yang Penting 18 Tahun ke Atas
Luhut meminta semua pihak tetap konsisten membatasi mobilitasnya selama PPKM darurat. Daerah lainnya, kata Luhut juga diminta menekan laju penularan corona.
"Oleh karena itu saya minta teman-teman kita di semua tempat di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur untuk bahu-membahu dan di tempat lain penjuru tanah air untuk melawan varian Delta ini," kata Luhut.
Ia mengatakan ada 2 indikator yang akan digunakan untuk mengevaluasi periode transisi sperti penambahan kasus corona dan kapasitas RS.
"Jika indikator penambahan kasus konfirmasi dan bed occupancy ratenya semakin baik dan kebetulan 2 hari terakhir ini kita lihat membaik dan dilihat periode 14-21 hari itu kita sudah memasuki periode tersebut," ujar purnawirawan jenderal TNI ini.

Luhut sebelumnya menggelar evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat selama 15 hari sejak 3 Juli 2021 lalu. Hasilnya, laju pergerakan masyarakat di wilayah yang menjalankan PPKM Darurat terjadi penurunan.
Dengan tujuan menurunkan mobilitas masyarakat dan mengendalikan penularan varian delta, Menko Luhut mengatakan ada berbagai kemajuan di wilayah Jawa-Bali.
“Dari data Google Traffic, Index cahaya malam, ada penurunan signifikan di mobilitas masyarakat. Ini berikan harapan kepada kita untuk delta ini bisa turun,” katanya.
Kendati mobilitas masyarakat menurun menurut pantauannya, Menko Luhut mengatakan itu tidak serta merta menurunkan laju penularan varian Delta.
Diketahui, COVID-19 varian Delta disebut-sebut mampu menular tujuh kali lebih menular dari varian sebelumnya.
“Dibutuhkan kurang lebih 14 sampai 21 hari untuk penambahan kasus ini bisa mulai melandai. Hal itu sangat mungkin terjadi kalau kita konsisten laksanakan PPKM ini,” tegasnya.
Baca Juga:
Jumlah Pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet Meningkat Pesat
Meski begitu, ia mengaku bukan jadi hal mudah bagi pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan terkait PPKM Darurat ini.
Satu sisi pemerintah perlu menekan laju peunlaran varian delta untuk meringankan beban fasilitas kesehatan, tapi di sisi lainnya ekonomi rakyat kecil cukup besar terdampak.
“Saya ingin minta maaf kepada rakyat Indonesia jika dalam PPKM Darurat ini jika belum bisa sesuai dengan yang diharapkan,” tutupnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Hasil Super League 2025/2026: Kemenangan Pertama PSM Makassar, Berarti Kekalahan Perdana bagi Persija
Presiden Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Mahfud Md Masuk Kandidat Utama
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN, Gantikan Posisi Erick Thohir

Hasil AFC Champions League Two: Persib Gigit Jari, Kemenangan di Depan Mata Harus Sirna Kontra Lion City Sailors

Muhamad Qodari Resmi Jabat Kepala Staf Kepresidenan, Erick Thohir Menpora dan Djamari Chaniago Menko Polkam

Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Ledakan Hebat Guncang Pamulang: Rumah Hancur, 7 Orang Luka Termasuk Bayi

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan
