Lonjakan Pengunjung Pusat Belanja Terjadi di Makassar dan Jakarta

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 Mei 2021
Lonjakan Pengunjung Pusat Belanja Terjadi di Makassar dan Jakarta
Pengunjung Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Angka kunjungan ke pusat belanja dan restoran melonjak menembus batas 100 persen pada jam sibuk bulan Ramadan 2021. Lonjakan kunjungan ke tempat belanja di Makassar dan DKI Jakarta merupakan kontributor utama lonjakan kunjungan secara nasional.

"Secara spesifik, kunjungan ke pusat belanja pada awal April 2021 telah mencapai 128 persen dibandingkan dengan kapasitas normal di jam-jam sibuk. Monitoring tingkat kunjungan ini dilakukan terhadap 5.872 tempat belanja yang tersebar di 9 kota besar," ujar Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/5).

Baca Juga:

Pasar Tanah Abang Membeludak, Pemprov DKI Batasi Pengunjung 50 Persen

Aktivitas di bulan Ramadan dan relaksasi jam operasional tempat belanja menyebabkan kenaikan kunjungan ke pusat belanja untuk mencari berbagai kebutuhan di bulan Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, adanya normalisasi aktivitas perkantoran juga mendorong kenaikan kunjungan ke mall.

Tercatat, pada kunjungan ke restoran di April 2021 juga mengalami lonjakan dengan tingkat kesibukan menyentuh 117 persen pada jam-jam sibuk. Angka tingkat kesibukan ini diperoleh dari pengamatan terhadap 9.626 restoran di sembilan kota besar.

Tingkat kesibukan restoran-restoran, lanjut ia, telah melebihi batas 100 persen di hampir semua kategori restoran. Berdasarkan daerah, Jakarta mencatatkan kenaikan angka makan di tempat (dine-in)tertinggi, dimana kesibukan restoran-restoran di Jakarta telah mencapai 140 persen.

"Perbaikan angka kunjungan ke restoran juga terkonfirmasi dengan Indeks Pendapatan Usaha di sektor restoran yang mengalami peningkatan drastis pada April 2021. Data ini menunjukkan bahwa sektor restoran mulai mengalami perbaikan, relatif dibanding dengan periode yang sama tahun 2020," ujar Yudo.

Pengunjung Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara)
Pengunjung Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara)

Mandiri Institute melakukan live monitoring sejak Juli 2020 pada aktivitas masyarakat di dua sektor yang dinilai terdampak COVID-19 cukup dalam, yaitu ritel dan restoran.

Metode monitoring dilakukan dengan melihat tingkat kesibukan di restoran dan tempat belanja yang terdapat pada data Google Maps dengan jumlah sampling lebih dari 5.000 tempat belanja dan 9.000 restoran di sembilan kota besar di Indonesia. Data yang dikumpulkan merupakan data yang mencerminkan tingkat kesibukan di tempat belanja dan restoran. (Asp)

Baca Juga:

KRL tidak Berhenti di Stasiun Tanah Abang, Pemprov DKI Siapkan Bus TransJakarta Gratis

#Tanah Abang #Pasar Tanah Abang #Belanja #Lebaran #Idul Fitri
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan