Lonjakan COVID-19 Tanda Prokes Masyarakat Lemah Pakar Biostatistika Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Dr dr Windhu Purnomo, MS. (FOTO ANTARA/HO-Humas Unair)

MerahPutih.com - Masyarakat harus meningkatkan kembali kesadaran menjaga protokol kesehatan (prokes) di tengah peningkatan kasus COVID-19 akhir-akhir ini. Pada Rabu (16/11), kasus konfirmasi harian mencapai 8.486.

Pakar Biostatistika Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menilai, lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia belakangan disebabkan mulai melemahnya prokes masyarakat.

"Adanya penularan baru itu kan terjadi ketika seseorang tidak memakai masker sebagai pelindung. Artinya, ketika terjadi penularan seperti ini, baik orang yang tertular maupun yang menulari sedang tidak menggunakan pelindungnya dengan baik," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/11).

Baca Juga:

Subvarian XBB dan BQ.1 Dominasi Kasus COVID-19 di Indonesia

Ia menyatakan, lonjakan COVID-19 juga disebabkan oleh munculnya subvarian baru. Meskipun demikian, kemunculan subvarian baru itu tidak memiliki tingkat fatalitas yang tinggi layaknya varian-varian yang muncul sebelumnya.

"Ketika muncul varian baru itu tidak dikenali oleh tubuh. Jadi, varian-varian baru itu pada umumnya memiliki kemampuan melarikan diri dari kekebalan tubuh manusia. Sehingga, kalau muncul varian atau subvarian baru, penularan akan lebih tinggi. Tapi nanti lama kelamaan akan menurun lagi," kata dia, dikutip Antara.

Meski saat ini terjadi lonjakan kembali, kata dia, sebenarnya jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia sempat mengalami penurunan. Bahkan berada pada titik terendah tepatnya pada awal September 2022 lalu.

"Sebenarnya awal September lalu kasus COVID-19 itu sudah menurun. Kemudian diketahui sekitar akhir September itu ditemukan subvarian baru Omicron XBB di Surabaya. Itu bertahan cukup lama" katanya.

Munculnya subvarian baru Omicron XBB tersebut, katanya, kemudian menyebabkan terjadinya lonjakan kasus positif, di samping semakin melemahnya antisipasi protokol kesehatan dari masyarakat.

"Nah, sekarang subvarian Omicron XBB itu sudah semakin meningkat sejak Oktober. Sejak saat itulah lonjakan terjadi. Bahkan sampai sekarang ini kasus harian sudah mencapai 6000-an lebih," ujarnya.

Ia menjelaskan, subvarian Omicron XBB kali ini memiliki tingkat fatalitas yang rendah. Subvarian ini juga memiliki karakteristik cepat alami lonjakan tetapi cepat pula mengalami penurunan. Sehingga, diharapkan masyarakat tak perlu panik namun tetap waspada.

"Saya rasa masyarakat tidak usah panik berlebihan karena saya yakin pada akhir November nanti akan mencapai puncak kasus tetapi kemudian akan segera turun lagi. Tetapi tentu saja perlu waspada, apalagi saat libur panjang Natal dan Tahun Baru nanti karena mobilitas masyarakat pasti akan meningkat," katanya.

Baca Juga:

Waspada, Penambahan Kasus Harian COVID-19 di Atas 8 Ribu

Untuk menghindari penularan, ia kembali menegaskan bahwa memperketat protokol kesehatan adalah hal yang paling utama. Selain menggunakan masker dan menghindari kerumunan, hal yang juga penting dilakukan adalah dengan mendapatkan vaksinasi booster untuk mencegah adanya gejala berat apabila terpapar.

"Kalau mau terhindar, tentunya lengkapi vaksinasi karena vaksin itulah yang mencegah kita supaya tidak mengalami gejala berat jika misalnya kita terpapar. Ingat, vaksinasi memang tidak mencegah penularan, tetapi dia mampu mencegah kita agar tidak jatuh sakit dalam kondisi yang berat," katanya.

Sementara itu, kata dia, pemerintah juga berperan penting dalam mengendalikan lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi saat ini. Dari sisi pemerintah, melakukan surveilans, meningkatkan vaksinasi, dan memberi perlindungan pada golongan rentan terpapar harus terus dilakukan.

"Pemerintah juga harus memberikan perlindungan lebih bagi mereka yang tergolong lansia, penderita penyakit komorbid, dan mereka yang belum mendapatkan vaksin," demikian Windhu Purnomo. (*)

Baca Juga:

Waspada, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Capai 7.893 pada Selasa (15/11)

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Presiden Jokowi Dijadwalkan Salat Idul Fitri di Masjid Zayed Solo
Indonesia
Presiden Jokowi Dijadwalkan Salat Idul Fitri di Masjid Zayed Solo

Tidak ada persiapan khusus, karena Presiden Jokowi ingin salat berbaur dengan jamaah lain.

Anies-Cak Imin Bentuk BAJA AMIN Gantikan Tim 8 yang Sudah Dibubarkan
Indonesia
Anies-Cak Imin Bentuk BAJA AMIN Gantikan Tim 8 yang Sudah Dibubarkan

Pasangan bakal calon presiden dan wakil calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membentuk pokja.

Probowo Bakal Teruskan Program Hilirisasi Presiden Jokowi
Indonesia
Probowo Bakal Teruskan Program Hilirisasi Presiden Jokowi

Kebijakan yang selama ini menjadi prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bertujuan untuk memakmurkan masyarakat.

[HOAKS atau FAKTA]: Harga BBM Naik, Pertamina Bagikan Bantuan Rp 100 Juta untuk Berobat dan Bangun Rumah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Harga BBM Naik, Pertamina Bagikan Bantuan Rp 100 Juta untuk Berobat dan Bangun Rumah

Beredar pesan WhatsApp terkait pemberian hadiah Rp 100 juta dari Pertamina.

TNI AL Selidiki Kebakaran KRI Teluk Hading-538
Indonesia
TNI AL Selidiki Kebakaran KRI Teluk Hading-538

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta menegaskan segera menyelidiki insiden kebakaran KRI Teluk Hading-538.

Elite Partai Paling Diuntungkan dengan Pemilu Sistem Proporsional Tertutup
Indonesia
Elite Partai Paling Diuntungkan dengan Pemilu Sistem Proporsional Tertutup

Sejumlah fraksi di DPR sampai membuat pernyataan sikap menanggapi isu yang sempat dilontarkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari itu.

DPR Minta Pemerintah Evaluasi Total Program Hilirisasi Nikel
Indonesia
DPR Minta Pemerintah Evaluasi Total Program Hilirisasi Nikel

"Tarif Rp 1 mulai pukul 00.00 WIB tanggal 22 Juni hingga pukul 23:59 WIB," kata Welfizon di Jakarta, Rabu (21/6).

Jaksa Agung Sebut Ada 2.000 Kasus Diselesaikan dengan Restorative Justice
Indonesia
Jaksa Agung Sebut Ada 2.000 Kasus Diselesaikan dengan Restorative Justice

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengungkapkan ribuan kasus tindak pidana telah diselesaikan penanganannya dengan mekanisme restorative justice.

Polisi Klaim Lebih Banyak Kasih Teguran ke Pelanggar di Operasi Zebra Jaya 2023
Indonesia
Polisi Klaim Lebih Banyak Kasih Teguran ke Pelanggar di Operasi Zebra Jaya 2023

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan pihaknya selain melakukan penindakan dengan tilang, juga melakukan teguran terhadap para pelanggar lalu lintas.

Pemprov DKI Butuh 8 Juta Blangko untuk Rekam Ulang e-KTP Warga
Indonesia
Pemprov DKI Butuh 8 Juta Blangko untuk Rekam Ulang e-KTP Warga

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin menyampaikan, pihaknya membutuhkan 8 juta blangko untuk cetak ulang e-KTP warga.