Longsor dan Banjir Masih Mengintai Yogyakarta

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 08 Februari 2018
Longsor dan Banjir Masih Mengintai Yogyakarta
Ilustrasi. (Foto Ist)

MerahPutih.com - Memasuki puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY mewaspadai potensi bencana tanah longsor dan banjir. Sejumlah kejadian tanah longsor dan angin kencang telah merusak beberapa rumah warga di Kabupaten Kulonprogo, Sleman, Gunungkidul dan Bantul.

Demi mengantisipasi ancaman bencana, Kepala BPBD DIY Birawa Yuswantana mengatakan pihaknya telah mensosialisasikan relawan dan masyarakat di desa tangguh bencana (destana) untuk bersiaga.

"Kami sudah minta agar pohon rimbun dipangkas, lalu melakukan gerakan pembersihan saluran air dan selokan sehingga air bisa mengalir lancar. Ews juga sudah diperiksa dan masih bisa berfungsi," kata Birawa di Yogyakarta, Rabu (7/2).

Sementara itu Kepala Seksi Kedaruratan BPBD DIY, Danang Syamsu mengatakan ada 16 kecamatan di seluruh kabupaten DIY yang berpotensi terjadi tanah longsor.

Sebagian besar wilayahnya ada di Kabupaten Kulon Progo(KP) dan Gunungkidul(GK). "Kecamatan di KP yang rawan longsor ada di Kokap, Pengasih, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kalau di GK ada di Patuk, Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin dan Ponjong," jelas Danang

Sementara di Kabupaten Bantul, wilayah yang rawann longsor ada di Dlingo, Imogiri, Pleret dam Piyungan. Selain itu tanah longsor juga mengancam Kabupaten Sleman di Kecamatan Prambanan.

Warga juga diminta mewaspadai potensi kerusakan yang diprediksi timbul akibat angin kencang. Selama bulan februari 2018 saja, sejumlah rumah dan bangunan rusak tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang.

Terakhir, BPBD juga meminta warga bersiap menghadapi banjir. Danang menjelaskan ada 15 kecamatan di seluruh DIY yang berpotensi terjadi banjir.

Wilayah rawan banjir tersebar di tiga kabupaten yakni Bantul, Kulonprogo, dan Yogyakarta. Kecamatan di Bantul yang biasa terjadi banjir ada di Pandak, Srandakan, Sanden, Kretek, Sewon, Jetis, Imogiri. "Kalau Kulonprogo ada di Temon, Galur, Le dah, Wates dan Panjatan. Sementara di Kota Yogyakarta ada di Danurejan, Tegalrejo, dan Gedongtengen," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan jika ada prediksi cuaca buruk dari BMKG. (*)

Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: BMKG: Puncak Curah Hujan di Jakarta Hingga Pertengahan Februari

#Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan