AGAKNYA pandemi masih menjadi perhatian khusus bagi pelakon fesyen internasional. British Fashion Council (BFC), minggu lalu mengumumkan London Fashion Week digelar secara hibrida. London Fashion Week (LFW) yang digarap oleh Clearpay berlangsung dari tanggal 11 - 13 Juni dan 16 - 20 September 2022.
Gelaran hibrida ini berisikan catwalk, presentasi, pertemuan-pertemuan, dan acara-acara lainnya di seputaran London, termasuk pula berbagai konten yang ada di londonfashionweek.co.uk.
Baca Juga:
Pakaian dengan UPF, Berikan Perlindungan Ekstra dari Sinar Matahari
Menurut chief executive BFC Caroline Rush, bahwa pandemi saat ini mengarahkan kita semua untuk fokus merefleksikan pada tempat kita hidup dan bagaimana kita ingin menjalani hidup, dan membangun bisnis ketika kita melewati krisis ini.
Krisis pandemi yang dialami semua orang harus menjadi lecutan untuk tetap maju, ungkap Rush pada Vogue Bussiness. Dia mengatakan bahwa kreasi-kreasi yang diproduksi dapat terus menempati relung-relung penggemar fesyen dunia. Dia berharap semua yang terlibat dalam dunia fesyen tetap menunukan kreativitasnya dan fokus pada isu-isu keberlanjutan.
"Maka dengan menciptakan platform seperti ini dan mengadaptasi inovasi digital yang paling sesuai pada kebutuhan kita saat ini dalam sesuatu yang akan dibangun sebagai karya global untuk masa depan," tegas Rush.
Platform digital tersebut menyediakan konten multimedia eksklusif dari desainer, para seniman kreatif, artis atau mitra label fesyen. Memungkinkan kamu bergabung dalam kolaborasi yang menyatukan fesyen, budaya, ataupun teknologi.
Pada gelaran fesyen di London ini berhubungan dengan busana pria. Namun agaknya masalah gender tak lantas mencuat. Semua pelaku dalam gelaran fesyen ini setuju bahwa acaranya bukan tentang gender. Alhasil jadilah netral gender.
Baca Juga:

Jelas menjadikan gelaran ini semakin berwarna dengan kreasi-kreasi yang ditampilkan secara hibrida. Mengenai teknologi yang disambungkan ke LFW ini, menjadi sangat membantu para penggemar fesyen London ini.
"Penting bagi dunia fesyen untuk melihat ke masa depan dan mengambil peluang berubah, melakukan kolaborasi dengan berbagai inovasi," kata Rush.
"Kami ingin membuat karya yang memiliki periode penjualan lebih lama tetapi selalu bingung di pekan mode mana dapat menampilkannya. Sistemnya agak rumit, namun pekan mode selalu menarik karena hubungan antar manusia sangat penting. Itu benar-benar membangun komunitas," ungkap Priya Ahluwalia, desainer yang menampilkan kreasi di LFW melalui Vogue Bussiness. Ahluwalia seperti yang dilansir dari Lefty, desainer ini pada tahun lalu menarik perhatian pengguna media sosial.
Para pembeli yang mengamati gelaran fesyen ini sangat senang karena deretan desainer potensial mencuat ke permukaan. Seperti yang diungkapkan oleh Raphaël Deray dari Printemps bahwa koleksi yang ditampilkan sangat kuat dan dinamis.
"Koleksinya sangat berwarna dan menunjukan antusias masa depan dengan sentuhan retro di beberapa tempat. Show-nya sendiri tak mengundang banyak orang dan penjadwalan yang tak ketat. Dengan begitu kami dapat lebih fokus memperhatikan semua detil koleksinya, lebih lama berbincang dengan desainer atau pelaku bisnis lainnya, dan kami bersenang-senang lebih lama." kata Deray. (Mrf)
Baca Juga:
Orang-Orang di Balik Jenama Fesyen Ternama yang Belum Pernah Kamu Lihat