Lockdown di Tiongkok Pengaruhi Kinerja Ekspor Indonesia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 April 2022
Lockdown di Tiongkok Pengaruhi Kinerja Ekspor Indonesia
Ekspor. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Kinerja ekpor Indonesia ke negara lain masih akan dipengaruhi berbagai faktor. Data BPS, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD 4,53 miliar pada Maret 2022 dengan nilai ekspor USD 26,50 miliar dan impor USD 21,97 miliar dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor, seperti melambatnya laju pemulihan ekonomi Zona Euro akibat perang Rusia- Ukraina, serta penerapan lockdown yang baru diterapkan kembali di Tiongkok.

Baca Juga:

Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia Tembus Rekor Tertinggi

Ia menegaskan, pemerinta akan tetap waspada dan terus responsif dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul.

"Kondisi ini diperkirakan berpengaruh pada performa ekspor ke depan," ucap di Jakarta, Senin (19/4).

Kinerja ekspor dan impor Indonesia di bulan Maret tahun 2022, berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Nilai ekspor mencapai USD 26,50 miliar dan nilai ini meningkat signifikan sebesar 29,42 persen (mtm) atau sebesar 44,36 persen (yoy).

Sedangkan nilai impor pada Maret mencapai USD 21,97 miliar dengan pertumbuhan sebesar 32,02 persen (mtm) atau 30,85 persen (yoy).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)

Selain itu, kenaikan harga komoditas energi dan bahan pangan juga berpotensi mendorong inflasi global. Harga minyak mentah tercatat terus meningkat, di mana per Maret 2022 naik sebesar 18,58 persen (mtm).

Di saat yang sama, beberapa harga bahan pangan global juga mengalami peningkatan, seperti harga kedelai yang naik 8,91 persen (mtm) dan harga gandum dengan peningkatan sebesar 24,53 persen (mtm).

Ia memastikan, memitigasi dampak transmisi kenaikan harga komoditas global ke domestik dengan mengoptimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Nasional dalam menjaga stabilitas inflasi.

"Pemerintah terapkan strategi 4K, yakni strategi menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," ujarnya. (Asp)

Baca Juga:

Tarik Minat Investor, Pemerintah Tingkatkan Daya Saing Komoditas Ekspor

#Ekspor #Neraca Perdagangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan