MerahPutih.com - Dinas Perdagangan (Disdag) Solo mengakhiri penutupan Pasar Harjodaksino, Senin (2/11). Pedagang saat ini bisa kembali berjualan seperti biasanya dengan mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat.
Diberitan sebelumnya, Dinas Perdagangan (Disdag) Solo menerbitkan Surat Edaran (SE) No.511.2/3.611 tentang Penutupan Sementara Waktu Operasional Pasar Harjodaksino selama dua hari. Kemudian diperpanjang selama tujuh hari atau tanggal 26 Oktober sampai 1 November.
Penutupan dilakukan setelah dua orang pedagang dan satu tenaga kebersihan pasar positif corona. Kemudian ada 50 orang jalani tes swab di pasar. Hasilnya tambahan tiga orang positif, yakni satpam, petugas kebersihan, dan pembantu pedagang.
Baca Juga:
Tiga Orang Positif COVID-19, Pasar Harjodaksino Solo Ditutup
"Mulai hari ini (Senin) Pasar Harjidaksino kami buka setelah ditutup selama sepekan akibat ada 6 orang positif COVID-19," ujar Lurah Pasar Harjodaksino, Listianto pada MerahPutih.com, Senin (2/11).
Dikatakannya, pada hari pertama pasar dibuka, baru 60 persen pedagang berjualan. Sebanyak 40 persen kios dan los masih terlihat tutup karena pedagang belum banyak yang tahu jika pasar sudah dibuka.
"Sebelum pasar dibuka pada Minggu kemarin, dilakukan penyemprotan disinfektan. Pedagang kami berikan kesempatan memasukkan barang dagangannya ke dalam pasar," kata dia.

Listianto mengimbau pada seluruh pedagang dan pembeli untuk disiplin menerapkan protokol kesesehatan di pasar. Ia menegaskan, hanya pedagang dalam kondisi sehat yang boleh berjualan.
"Kami akan melakukan pemeriksaan dan memperketat aturan prokes di pintu masuk pasar. Ibu-ibu pedagang yang sakit wis kon mulih wae (sudah disuruh pulang saja) dilarang berjualan," tutur dia.
Baca Juga:
Kemen PUPR Selesai Bangun Pasar Klewer Timur, Pedagang Kirab Dua Gunungan
Ia menambahkan, kalau ada pedagang tidak jualan selama tiga hari, mereka akan dihubungi untuk memastikan kondisi kesehatannya. Pihaknya tidak ingin ada pedagang punya gejala sakit tetap berjualan.
"Kami mengimbau pada pedagang untuk disiplin menerapkan prokes berupa 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker)," tutup dia.
Seorang pedagang, Musrikan (56) mengaku bersyukur pasar kembali dibuka setelah diberlakulan lockdown tujuh hari akibat COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Ia pun akan menolak melayani pembeli yang tidak memakai masker di pasar.
"Kami tidak mau ada kasus COVID-19 lagi di pasar. Pedagang mendukung kebijakan pengetatan prokes di pasar," pungkas Musrikan. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Pandemi Corona Belum Berakhir, Omset Penjualan Batik di Pasar Klewer Solo Turun Drastis