MerahPutih.com - Laporan Survei Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas menyampaikan, bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin tidak mampu mengendalikan kenaikan harga bahan pokok di bulan Ramadan 1443 Hijriah/2022.
Sebesar 66 persen responden yang memberikan penilaian tersebut. Survei ini dilakukan pada 5 hingga 9 April 2022 menggunakan metode wawancara. Responden yang terlibat dalam survei ini sebanyak 504 orang yang berusia minimal 17 tahun yang berasal dari 34 provinsi.
Baca Juga:
Responden yang menganggap pemerintah mampu mengendalikan harga hanya 32,5 persen. Sedangkan, 1,2 persen responden lainnya menjawab tidak tahu.
Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error kurang lebih 4,37 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
"Memprioritaskan masyarakat saat ini sangat penting jika pemerintah tidak ingin kehilangan kepercayaan publik," kata peneliti Litbang Kompas Arita Nugraheni, Selasa (26/4).
Baca Juga:
Golongan Menengah Bawah Paling Terdampak Kenaikan Harga Bahan Pokok
Survei ini juga mencatat penilaian responden terkait kemampuan pemerintah dalam menjaga ketersediaan bahan pokok di bulan puasa
Hasilnya, sebanyak 53,5 persen responden menilai pemerintah mampu menyediakan bahan pokok, 43 persen menilai pemerintah tidak mampu, dan 2,7 persen tidak tahu. (Asp)
Baca Juga:
Kelompok Pedagang Soroti Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran