LIPI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun 0,29 Persen Akibat Corona

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 26 Februari 2020
LIPI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun 0,29 Persen Akibat Corona
Ilustrasi (Foto: Pixabay/freakwave)

Merahputih.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut COVID-19 yang mewabah secara global akan mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 0,29 persen di 2020.

Sebelumnya pada akhir 2019, Pusat Penelitian Ekonomi LIPI memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia akan mencapai 5,04 persen untuk tahun 2020.

Baca juga:

Viral! Hindari Virus Corona, Perempuan Ini Gunakan Kostum Jerapah Ke Rumah Sakit

“Akibat wabah virus corona menyebabkan pelemahan perekonomian, Tiongkok mengalami kontraksi. Kondisi tersebut kemudian disusul dengan kebijakan pemerintah Indonesia tentang upaya pembatasan ekspor-impor ke Tiongkok membuat angka tersebut akan sulit untuk dicapai,” kata Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (26/2).

Agus menjelaskan, hasil perhitungan menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkoreksi sebesar 0,19 persen hingga 0,29 persen.

Sehingga pertumbuhan akan berada di angka 4,84 persen untuk kasus moderat dan hanya mencapai 4,74 persen jika kepanikan terus meluas. "Angka tersebut baru dampak pada putaran pertama atau first round effect saja," katanya.

Sektor pariwisata menjadi terdampak pertama kali dengan potensi kerugian pendapatan devisa nasional mencapai dua miliar dolar Amerika Serikat.

“Angka tersebut dari hasil simulasi berdasarkan perhitungan catatan 2019, ada 2 juta turis asal Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia dengan rata-rata lama tinggal 6 hari dan menghabiskan 157 dolar per orang per hari,” kata peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Panky Tri Febiansyah.

Warga Iran memakai masker pelindung di Kota Tehran, Iran, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/WANA via REUTERS/Nazanin Tabatabaee/wsj.
Ilustrasi: Warga Iran memakai masker pelindung di Kota Tehran, Iran, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/WANA via REUTERS/Nazanin Tabatabaee/wsj.

Ia menjelaskan, asumsi perhitungan ini dapat dipakai sebagai prediksi untuk 2020 bahwa turis asal China akan menunda atau membatalkan perjalanannya ke Indonesia.

Sektor perdagangan Indonesia juga diprediksi akan mengalami sejumlah kontraksi. Lebih dari 495 jenis komoditas dengan tujuan ekspor China akan terimbas, sementara sekitar 499 jenis barang impor dari China diperkirakan akan menyusut atau bahkan menghilang dari pasar Indonesia.

“Sebagian besar produk yang merupakan barang konsumsi strategis akan memiliki implikasi serius terhadap inflasi dalam negeri. Pemerintah perlu memantau kondisi pasar mengingat pada potensi pergerakan harga menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri,” ujar Panky dikutip Antara.

Baca juga:

Cegah Virus Corona, Tiongkok Lakukan Cuci Uang

Ia juga menyarankan kepada pemerintah, khususnya Otoritas Jasa Keuangan agar memberikan kelonggaran jatuh tempo kredit bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berpotensi terdampak dari pelemahan ekonomi Tiongkok tersebut.

“Sejumlah langkah strategis harus dipersiapkan guna mereduksi potensi dampak negatif pelemahan perekonomian dan sejumlah blokade perdagangan akibat wabah COVID-19 ini,” ujar dia. (*)

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan
Bagikan