PADA acara X-Summit di Omiya, Jepang yang ditayangkan secara streaming di Youtube Fujifilm X Series pada 31 Mei, Fujifilm menggelar info kamera mirrorless APS-C dari lini X-series.
Produsen asal Jepang itu mengungkap X-H2S beresolusi 26 megapiksel. Produk ini disebut sebagai kamera andalan terbaru dengan kecepatan tinggi. Kamera ini merupakan penerus dari X-H1 (2018) dan kabarnya segera dirilis pada 7 Juli dibanderol dengan harga USD 2.499 atau sekitar Rp36 juta (tanpa lensa).
Baca Juga:
Michelin Gaungkan Misi Keberlanjutan dan Pengembangan Inovasi di Formula E

Meskipun X-H2S hanya memiliki resolusi dua megapiksel lebih besar dari pendahulunya. Namun memiliki peningkatan pada kecepatan. Kamera ini memiliki kemampuan pelacakan fokus otomatis, dan perekaman video hybrid.
Dengan sensor APS-C baru, rana kamera ini memiliki pembacaan lebih cepat yang memungkinkan pengambilan gambar bebas blackout hingga 40fps.
Komponen kunci lainnya untuk kecepatan baru X-H2S adalah prosesor X generasi kelima yang bekerja pada 1GHz, dengan sub-prosesor 600MHz yang didedikasikan sepenuhnya untuk stabilisasi gambar.
Kamera ini diklaim dapat melakukan perhitungan autofokus tiga kali lebih baik dibandingkan dengan kamera Fujifilm X-T4. Dengan Deep Learning AI baru memungkinkan kamera ini mendeteksi subyek mulai dari pelacakan wajah dan mata manusia, hewan, burung, mobil, sepeda, pesawat terbang, sampai kereta api.
Kamera ini memang dirancang untuk penggunaan foto dan video hybrid. Makanya dibuat LCD berukuran tiga inci dengan 1,62 juta dot yang dapat diartikulasikan sepenuhnya dan EVF 5,76 juta dot dengan perbesaran 0,8x.
Baca Juga:
Keamanan Aplikasi Pihak Ketiga Mobil Terkoneksi Tidak Terjamin

Salah satu fitur yang baik adalah tersedianya jack earphone yang sangat dibutuhkan untuk digunakan dengan port mic 3.5mm. Kemudian mengganti port Micro USB menjadi port USB-C yang berguna sebagai webcam tanpa perangkat lunak tambahan.
Untuk spesifikasi perekaman videonya, kamera ini dapat merekam pada resolusi hingga 6K dengan 30fps, 4K dengan 120fps, dan 1080p dengan 240fps. Hanya saja untuk videografer profesional yang ingin merekam dalam RAW, harus merekam secara eksternal melalui koneksi HDMI 2.1 agar dapat menghasilkan ProRes RAW atau Blackmagic RAW.
Kamera ini dapat beroperasi hingga 240 menit dalam 4K60P pada suhu 25 derajat Celcius atau 20 menit pada suhu 40 derajat Celcius. Namun jika kamu membeli kipas pendingin tambahan seharga USD 199 atau sekitar Rp3 juta, kamu bisa merekam dengan waktu hingga dua kali lipat dalam suhu yang tinggi sekalipun.
Sementara lensanya, Fujifilm memiliki XF 150-600mm f/5.6-8 R LM OIS WR yang tidak memiliki aperture begitu terang. Tetapi ini adalah lensa super-telefoto dengan jangkauan setara full-frame 229 hingga 914mm dengan semua zoom dilakukan di dalam Barrel. (Ref)
Baca Juga: