Lima Sektor Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 05 November 2015
Lima Sektor Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi
Badan Pusat Statistik memaparkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2015 di kantor BPS, Jakarta, Kamis (5/11). (Foto Antara/Puspa Perwitasari)

MerahPutih Bisnis - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan III-2015 sebesar 4,73 persen. BPS mencatat ada lima sektor yang ikut jadi penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di triwulan III.

Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto‎ mengungkapkan sektor pertama, bidang industri pengolahan yang tumbuh 4,33 persen di triwulan III-2015 atau mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,98 persen.

Namun ada tiga subsektor yang mengalami kontraksi. Di antaranya, sektor batubara dan pengilangan migas yang -2,22 persen, tekstil dan pakaian jadi -6,14 persen, kayu -3,83 persen. Lalu makanan dan minuman dari 10,89 persen turun ke 6,95 persen di triwulan III 2015. Untuk kertas juga mengalami penurunan 6,2 persen ke 0,81 persen.

"Hal tersebut disebabkan karena tingginya ongkos produksi dan turunnya permintaan industri yang menggunakan kemasan," katanya di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Kamis, (5/11).

Sektor kedua adalah sektor pertanian yang tumbuh 3,21 persen di triwulan III-2015 atau mengalami penurunan 3,36 persen.

Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi di sektor kehutanan dan penebangan kayu, perikanan sebesar 8,73 persen, dan pada tanaman oangan juga yang turun dari 2,86 persen ke 1,06 persen.

Untuk sektor ketiga, kata Suhariyanto, adalah di sektor perdagangan yang tumbuh 1,49 persen di triwulan III-2015 atau mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,79 persen.

"Angka ini turun karena penjualan mobil dan sepeda motor yang turun. Data Gaikindo penjualan mobil turun hingga 17,68%," jelasnya.

Sedangkan sektor yang keempat adalah sektor konstruksi di triwulan III-2015 yang mengalami kenaikan menjadi 6,82 persen jika dibanding tahun sebelumnya 6,53 persen.

"Hal ini dikarenakan sektor industri mulai menggeliat," ujarnya.

Dia menambahkan, berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia produksi semen di triwulan II naik 4 persen. Hal ini didukung jarena naiknya belanja modal pemerintah sekitar 58,9 persen.

"Memang swasta belum bangkit semuanya karena melemah rupiah dan harga bahan bangunan juga masih tinggi sebabkan impor," ujarnya.

Sektor yang terakhir adalah sektor pertambangan dan penggalian yang tersungkur di -5,64 persen.

"Ini karena ada kontraksi juga dari minyak dan gas bumi serta tambang batubara di triwulan III-2014 -3,12 persen dan sekarangpun -19,51 persen," tandasnya. (rfd)

BACA JUGA:

  1. Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,73 Persen
  2. Besok Sore, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VI Diumumkan
  3. Menko Akui Penerimaan Pajak Belum Capai Target
  4. Dua Bulan Keluarkan 6 Paket Ekonomi, Pemerintah Bantah Keblinger
  5. 3 Sektor Usaha Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VI
#Badan Pusat Statistik (BPS) #Pertumbuhan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan