Lima Rekomendasi Buku Musik Lokal di Awal 2023

Febrian AdiFebrian Adi - Minggu, 23 April 2023
Lima Rekomendasi Buku Musik Lokal di Awal 2023
Rekomendasi buku musik lokal di 2023. (Foto: Dok/DKJ)

HARI Buku Sedunia diperingati setiap 23 April. Peringatan tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para penulis buku terkenal, mulai dari Miguel de Cervantes, Inca Garcilaso de la Vega hingga William Shakespeare yang meninggal pada 23 April.

Pada 2017 silam UNESCO pernah merilis data bahwa minat baca masyarakat Indonesia terbilang sangat memprihatinkan, hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca. Data tersebut mungkin saja bisa berubah, mengingat semakin banyak penulis di Indonesia yang menerbitkan bukunya secara mandiri atau melalui percetakan besar.

Baca juga:

'Mangku Buku', Single Baru Farel Prayoga Ceritakan Kebiasaan Positif Anak Indonesia

Tak terkecuali untuk buku yang membicarakan tentang musik lokal. Sepanjang 2022 saja, terdapat lebih dari lima judul buku musik lokal yang terbit.

Merah Putih setidaknya telah merangkum lima rekomendasi judul buku musik terbitan awal 2023. Data ini akan terus bertambah mengingat 2023 belum berakhir dan semoga saja akan semakin banyak penulis buku musik yang rajin menangkap fenomena musik pada skena lokal.

1. Hijab Metal: Pergulatan Identitas Underground

Pasca jatuhnya rezim Soeharto pada 1998 di mana Indonesia masuk dalam era keterbukaan, sedikit demi sedikit subkultur metal diterima kalangan umum.

Satu hal yang mencuri perhatian adalah munculnya suatu gelombang baru subkultur metal. Para kaum hawa mulai melebur dalam skena tersebut. Menariknya, bukan saja kalangan perempuan yang bermunculan dalam subkultur metal, namun juga partisipasi perempuan berhijab atau ‘hijabers’.


Fenomena baru ini mencetuskan kontroversi karena penggabungan antara dua identitas yang saling bertolak belakang.

2. Punk (kok) Muslim

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Elise IP (@darthmasta)

Pada 1990-an, musik punk mulai masuk ke dalam masyarakat Indonesia. Bertepatan dengan perjuangan politik nasional melawan rezim Orde Baru Presiden Soeharto, punk dengan cepat diadopsi sebagai titik temu mengekspresikan ketidakpuasan terhadap pemerintah represif saat itu.

Pada 2018, dua dekade setelah jatuhnya Soeharto, punk terus memikat dengan sikap bebas, gaya non-konformis, dan etos independennya. Namun di Jawa, pulau sentral di Indonesia, punk memiliki fungsi baru dan agak tidak terduga: dakwah.

Baca juga:

Rekomendasi Buku Musik Lokal Terbaru di Hari Buku Nasional 2021

3. Irama Orang-orang (Menolak) Kalah

Meski pada awalnya kerap dipandang sebagai musik kelas bawah, dangdut koplo kini nyatanya dianggap mampu mewakili beragam karakter. Gabungan karakter ini membuatnya cenderung menjadi alat politik dan medan pertarungan untuk meraih kuasa dan pengaruh atas banyak orang.

Musik koplo beroperasi di pinggiran, berlangsung di panggung-panggung kecil, dibesarkan oleh penonton dan ekosistem ekonomi informal yang menyokong produksi musiknya.

Lewat buku ini, Irfan R. Darajat mengedepankan analisis wacana atas sejumlah informasi di media, demi menjelaskan relasi kuasa dalam praktik musik dangdut koplo.

4. Rap Sopan: Menilik Hip Hop Indonesia Periode 1990-an

Buku ini menilik tentang lirik-lirik dari rapper dan musisi hip hop Indonesia era 90an. (Foto: Dok/William Yanko)

Buku ini menyelidiki hubungan antara hip hop di Indonesia pada 1990–an, dengan bagaimana penindasan Orde Baru membantu menciptakan gaya hip hop sopan dan samar yang unik di Indonesia.

Buku ini juga memberikan analisis teks kritis di samping interogasi atas pengalaman penulis di Indonesia, dengan mengeksplorasi lebih jauh hubungan antara musik hip hop dan penindasan di Indonesia pada periode 1990–an.

5. Antologi Musik Indonesia

Di bawah payung Dewan Kesenian Jakarta, Antologi Musik Indonesia mempersatukan para musisi berpengaruh yaitu Aksan Sjuman, Anto Hoed, Anusirwan, Otto Sidharta, Aisyah Sudiarso Pletscher, Anursiwan, dan Budi Utomo Prabowo.

Keterlibatan para musisi tersebut untuk mengklasifikasikan perkembangan musik di Indonesia dan merangkumnya menjadi karya apik bersama. Bisa dikatakan, buku antologi musik ini juga dijadikan sebagai bentuk kitab musik Indonesia yang berisi sejarah dan arsip musik serta beberapa lagu ternama Indonesia di masa lalu. (far)

Baca juga:

Aksan Sjuman Luncurkan Buku 'Antologi Musik Indonesia'

#Buku #Hari Buku Sedunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.
Bagikan