MEMASUKI Juli, waktunya menikmati liburan sekolah. Ini menjadi momen tepat bagi orang tua untuk menghabiskan waktu bersama anak, entah di rumah atau berlibur ke rumah saudara.
Namun, ada baiknya liburan juga dimanfaatkan untuk hal-hal positif bagi anak. Psikolog Tika Bisono mengatakan masa liburan sekolah bisa dijadikan momen mengasah kecakapan hidup dan lifeskill. Misalnya menerapkan protokol kesehatan seperti tidak berlibur di tempat ramai, rajin mencuci tangan, dan mengganti baju ketika sudah di rumah.
Baca juga:

"Jadi ketika liburan lifeskill itu ada, ya itu yang akan dilakukan anak-anak. Dia liburan sambil buang sampah, dia liburan sambil makan yang sehat, dia liburan sambil belajar budaya. Itu kan lifeskill," ungkapnya, dilansir ANTARA, Rabu (29/6).
Selain itu, orang tua juga bisa mencari inspirasi agar masa libur sekolah anak menjadi momen menyenangkan walaupun hanya di rumah dan jauh dari gawai. Di sinilah kreativitas orang tua diuji dan mau mendengarkan kemauan anak. Nantinya, ini akan menjadi tolok ukur apakah orang tua sudah menjalankan pola pengasuhan dan parenting dengan baik.
"Kuncinya adalah kembali ke alam tanpa gawai. Itu liburan yang menyenangkan seperti itu," lanjut Tika yang memiliki lagu hit Pagi.
Sebelum nantinya menyambut tahun ajaran baru, menurut Tika, orang tua harus mendengarkan keluhan anak selama kegiatan belajar kemarin. Bagi orang tua yang anaknya baru masuk sekolah, Tika menyarankan untuk sering bertanya kepada orang tua lain yang sudah berpengalaman.
Baca juga:
Parents, Isi Liburan Sekolah si Kecil dengan Kegiatan Seru Antimatigaya Ini

"Harus keduanya untuk membicarakan persiapan sekolah, tidak hanya anak. Terutama orang tua dan guru," tambahnya.
Dalam kalender pendidikan DKI Jakarta, libur kenaikan kelas dimulai pada 25 Juni 2022 dan berakhir pada 9 Juli 2022. Siswa akan masuk sekolah kembali pada 11 Juli 2022 untuk tahun ajaran baru 2022/2023.
Meski mendidik di era digital penuh tantangan, orang tua tetap bisa mendampingi anak saat sedang asyik bermain gim. Penting dilakukan untuk menghindari anak mendapatkan tayangan dan informasi yang tidak sesuai dengan usianya.
Akan lebih baik bila anak menonton atau bermain video gim di ruang terbuka, seperti televisi di ruang tengah. Hindari anak bermain gawai di kamar sendiri karena sulit mengawasi tontonan si kecil. (and)
Baca juga: