Libur Lebaran Momentum Pacu Ekonomi Kreatif di Daerah

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 20 April 2018
Libur Lebaran Momentum Pacu Ekonomi Kreatif di Daerah
Pemudik memarkir kendaraannya di bahu jalan tol Cipali arah Jakarta KM 130 Cikamurang, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (1/7). (Antara/Dedhez Anggara)

MerahPutih.com - Pemerintah sudah menetapkan libur Lebaran 2018 mulai 11-20 Juni 2018. Panjangnya hari libur bisa menjadi momentum yang sangat positif untuk memacu pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah.

"Saya berpendapat liburan panjang selama lebaran harus dimaknai dengan positif untuk meningkatkan sektor ekonomi kreatif di daerah," kata anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (20/4).

Dia mengatakan, sebagaimana dilansir Antara, keputusan pemerintah menambah libur lebaran dari 11 hingga 20 Juni 2018 harus dimanfaatkan untuk menggenjot ekonomi kreatif.

"Momentum ini harus 'ditangkap' pemerintah daerah dan 'stakeholder' ekonomi kreatif," katanya.

Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah. Foto: Fraksi PAN

Anang Hermansyah mengatakan libur panjang lebaran harus disambut dengan positif untuk meningkatkan geliat perekonomian di daerah. "Saya menyambut positif penambahan libur lebaran tahun ini. Ini harus dijadikan momentum menggenjot ekonomi kreatif di daerah," katanya.

Lebaran merupakan momentum orang kota pulang kampung ke daerah.

Anang tidak sependapat dengan anggapan bila liburan panjang lebaran akan menurunkan produktivitas perekonomian. Justru momentum libur lebaran menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan ekonomi kreatif di daerah.

Daerah harus memperkuat sektor pariwisata dan sektor kuliner saat momentum lebaran.

"Saatnya daerah memaksimalkan momentum ini dengan perkuat fasilitas dan pelayanan di tempat wisata dan kuliner," kata Anang, politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Anang Hermansyah -- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Menurut dia, pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta "stakeholder" kreatif di daerah harus menyiapkan secara maksimal untuk menyambut kehadiran para pemudik dengan menawarkan program-program terobosan. Misalnya, program "discount" tiket moda transportasi selama lebaran khusus ke daerah dan "discount" hotel-hotel di daerah.

Tujuannya agar liburan panjang ini memberi dampak positif bagi daerah. Dengan demikian, ekonomi kreatif akan terangkat.

Musisi asal Jember ini mengatakan data penyebaran ekonomi kreatif tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan di daerah tidak merata secara nasional.

Hanya lima provinsi yang mengalami pertumbuhan di atas 10 persen, yakni Jawa Barat (33,56), Jawa Timur (20,85), Banten (15,66), Jawa Tengah (14,02) dan Jakarta 10,50 persen "Momentum liburan lebaran ini harus dimanfaatkan untuk menggenjot pertumbuhan ekraf di daerah. Sektor pariwisata dan kuliner harus dimaksimalkan," kata Anang.

Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, salah satu pertimbangan ditambahkan cuti bersama Idul Fitri 1439 Hijriah adalah untuk mengurai arus lalu lintas sebelum dan sesudah mudik Lebaran.

"Dengan demikian cukup waktunya bagi masyarakat untuk bersilaturahmi dengan keluarganya yang ada di luar kota,” kata Puan

Menko PMK berharap dengan penambahan cuti bersama itu, persiapan pemerintah akan dapat lebih baik dari dari tahun-tahun sebelumnya. Di sisi lain, penambahan cuti bersama ini juga diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat. (*)

#Anang Hermansyah #Libur Lebaran
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan