MerahPutih.com - Kunjungan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai meningkat drastis sejak Oktober 2021 dan diprediksi mencapai puncaknya saat liburan akhir tahun 2021. Walaupun pemerintah menerapkan PPKM Level 3, okupansi hotel terus meningkat.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranawa Eryana mengatakan, selama empat pekan terakhir, terjadi kenaikan signifikan untuk okupansi hotel, terutama pada akhir pekan lalu yang bisa mencapai 80 persen.
Baca Juga:
Objek Wisata Tetap Boleh Buka Saat Nataru, Gibran: Sesuai Inmendagri
"Okupansi 80 persen tersebut dihitung berdasarkan jumlah maksimal kamar hotel yang bisa disewakan yaitu 70 persen dari total kamar di tiap hotel," ujarnya di Yogyakarta, Jumat (3/12).
Ia mengatakan, untuk mengotimalkan layanan, pengusaha mulai melakukan pemanggilan kembali para pekerja yang sebelumnya di rumahkan atau terkena PHK. Pemanggilan mulai dilakukan sejak Oktober 2021 dan semakin bertambah banyak di awal Desember 2021. Tercatat sudah sekitar 30 persen dari 12 ribu pekerja perhotelan yang kembali bekerja.
"Mungkin baru empat ribuan. Tapi kedepan bisa jadi lebih banyak yang dipekerjakan kembali,” ujar Deddy di Yogyakarta, Jumat (03/12).
Baca Juga:
Tempat Wisata di Gunung Kidul Tetap Buka Saat Libur Nataru
Ia menyebutkan, pandemi selama hampir dua tahun membuat pelaku usaha hotel dan restoran benar-benar terpukul karena tamu yang berkurang signifikan dan biaya operasional yang harus ditanggung masih cukup besar.Beberapa hotel tutup selamanya dan adapula yang tutup sementara.
Namun, saat ini hotel dan penginapan kembali dibuka karena kunjungan wisata meningkat dan pelaku usaha optimis kunjungan wisata di akhir tahun tetap bergairah walaupun pemerintah menerapkan PPKM Level 3.
"Ini yang harus dipertahankan. Kami sangat menjaga agar jangan sampai muncul klaster penularan di antara hotel dan restoran yang menjadi anggota kami dengan menerapkan protokol kesehatan ketat," katanya.
Ia berharap, pelaku usaha hotel dan restoran di luar PHRI juga menerapkan komitmen serupa sehingga geliat ekonomi dari pariwisata bisa tetap terjaga.
"Termasuk saat libur akhir tahun nanti. Kami berharap, penerapan protokol kesehatan ketat akan menjadi syarat utama dan tidak ada larangan perjalanan," katanya.
Hingga saat ini, PHRI mencatat sejumlah hotel sudah membukukan reservasi hingga 90 persen untuk libur akhir tahun. (Patricia Vicka / Yogyakarta)
Baca Juga:
Libur Nataru, 10 Ruas Jalan Ditutup dan Ganjil Genap Diterapkan di Bandung