Kesehatan

Lezat dan Menyehatkan, Ini Manfaat Mengonsumsi Makanan Khas Jepang

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 05 September 2019
Lezat dan Menyehatkan, Ini Manfaat Mengonsumsi Makanan Khas Jepang

Sashimi (Foto: Pexels/Valeria Boltneva)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUSHI, soba, hingga sashimi mungkin sudah pernah kamu santap. Tidak perlu datang ke Jepang langsung. Makanan-makanan khas Jepang ini mudah kamu temukan di Indonesia. Ada banyak restoran Jepang menjamur di mal-mal maupun ruko-ruko.

Soal rasa tentu masakan Jepang benar-benar menggetarkan lidah. Rasanya enak banget. Tapi, rupanya selain lezat dan enak. Makanan Jepang ini juga menyehatkan lho. Buktinya. usia masyarakat Jepang banyak yang mencapai 100 tahun. Menurut Alodokter, ini dikarenakan makanan yang mereka konsumsi itu menyehatkan.

Baca juga:

Mau Seimbangkan Pola Makan? 5 Menu Khas Jepang ini Bisa Bantu Kamu Mewujudkannya

Setidaknya ada empat manfaat yang bisa kamu dapat dari mengonsumsi makanan Jepang seperti berikut ini.

1. Mencegah obesitas

Asupan kalori orang Jepang terbilang rendah (Foto: Pexels/rawpixel.com)

Asupan kalori orang Jepang terbilang rendah. Rahasianya ada di balik cara pengolahan bahan makanan mereka. Makanan Jepang biasanya dikukus, direbus, bahkan dimakan mentah-mentah sekalipun. Asupan sayuran dalam makanan Jepang pun sangat tinggi.

2. Menurunkan berat badan

Makanan Jepang membantumu memiliki tubuh ideal (Foto: Pexels/Pixabay)

Tanpa kamu sadari. Makanan Jepang bisa membantumu memiliki tubuh ideal. Kamu bisa menurunkan berat badan dari cara penyajian makanan Jepang. Umumnya, makanan Jepang disajikan dalam piring berukuran kecil. Tentu ini dapat memengaruhi porsi makan kamu.

Baca juga:

Makanan Jepang Bernama Soba, Mirip Udon Tapi Berbeda

3. Memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral

Makanan Jepang mengandung banyak nutrisi (Foto: Pexels/Rajesh TP)

Olahan makanan Jepang mengadung berbagai macam nutrisi. Seperti kacang kedelai yang kaya akan isoflavon, zat mirip estrogen. Zat ini dapat mencegah osteoprorosis dan kanker.

Selain itu, sayur dan buah warna warni mengandung berbagai vitamin, mineral, serta antioksidan. Kandungan ini dapat menurunkan risiko tekanan dara tinggi, penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Macam-macam jenis makanan Jepang juga tidak luput dengan lauk ikan. Seperti tongkol, tuna, sarden, salmon, dan ikan pisang-pisang (hamachi). Semua jenis ikan ini merupakan sumber asam lemak omega-3. Zat ini baik untuk memelihara kesehatan otak,sistem saraf, jantung, dan pembuluh darah.

4. Menjaga kesehatan saluran cerna

Kacang azuki (Foto: Pexels/spainfitness.blogspot.com)

Salah satu bahan makanan Jepang yang sering ditemui ialah kacang merah atau kacang azuki. Kacang ini biasa dijadikan sebagai makanan penutup dan camilan manis semisal eskrim, kue mochi, dan dorayaki.

Dibalik rasa manisnya yang menggoda. Kacang azuki menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Kacang ini bisa membantu pencernaan, mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung, hingga menjaga berat badan.

Bagaimana sahabat Merah Putih, sehat banget kan makanan-makanan khas Jepang? (ikh)

Baca juga:

Senopati, Surganya Restoran Jepang

#Makanan Sehat #Makanan Jepang #Info Kesehatan #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan