Letusan Tak Surutkan Minat Turis Asing Kunjungi Gunung Anak Krakatau

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 13 Juli 2018
Letusan Tak Surutkan Minat Turis Asing Kunjungi Gunung Anak Krakatau
Turis asal Kerajaan Inggris Menikmati Fenomena Letusan Anak Gunung Krakatau, 7 Juli 2018. Foto: Himpunan Pramuwisata Pandeglang

MerahPutih.com - Krakatoa, begitulah turis-turis asing menyebut anak gunung Krakatau di Selat Sunda sana. Sebutan itu lebih mudah bagi lidah ras kaukasian dibandingkan sebutan Krakatau. Saat ini sedang mengalami masa pertumbuhan, bertambah besar dan tingginya, dimana prosesnya melalui tahap letusan strombolian.

Ternyata, fenomena tersebut tak menyurutkan minat wisatawan asing untuk datang. Hal tersebut diungkapkan lelaki yang dikenal oleh para turis dengan nama Roman Java Rhino, pengelola wisata minat khusus Krakatau Tour ini menyebutkan, meski Krakatau tengah meronta dengan semburan laharnya, turis asing tidak takut, mereka justru nampak bahagia bisa menyaksikan fenomena langka tersebut.

Letusan gunung anak krakatau, Foto: Himpunan Pramuwisata Pandeglang

"Yang harus dicatat, pengelolaan tour kami desain untuk keamanan turis dan lingkungan, sehingga turis bisa menikmati fenomena yang sedang berlangsung, namun tetap mematuhi standar keamanan yang ditentukan oleh pihak berwenang," ungkapnya, Jum'at (13/7/2018) kepada merahputih.com.

Anak Gunung Krakatau yang merupakan gunung Caldera pada fase ini memunculkan gunung baru berbentuk Cinder Cone, dentuman dan semburannya sedang pada level II, artinya siapapun yang berkunjung dilarang mendaki Anak Gunung Krakatau, jarak yang diizinkan hanya sejauh 1 Km dari sumber letusan.

"Banyak wisatawan asing yang punya ketertarikan tinggi mengambil foto fenomena tersebut, namun kami tidak mengizinkan mereka untuk mendekat melebihi jarak 1 Km dari Anak Krakatau. Malam hari, jika cuaca cerah justru amukan Krakatau terlihat lebih indah, semburan lava pijarnya bisa kita saksikan dari jarak 50 Km," jelasnya.

Turis asal Kerajaan Inggris Menikmati Fenomena Letusan Anak Gunung Krakatau, 7 Juli 2018. Foto: Himpunan Pramuwisata Pandeglang

Sementara itu, Sudirman Ketua DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Banten mengatakan, Krakatau yang merupakan salah satu gunung rangkaian dari "Ring of Fire" memang masih aman untuk wisatawan, dengan catatan mengikuti aturan dan panduan dari pihak berwenang seperti BPBD.

"Rekan-rekan kami (HPI) di Pandeglang sudah paham betul bagaimana melaksanakan standard operational procedure, kalau turis patuh pada aturan, kami bertanggungjawab atas segala hal mungkin menimpa, menjaga keselamatan mereka," tegasnya.

Berita ini merupakan laporan Sucitra De, kontributor merahputih.com untuk wilayah Serang dan sekitarnya. Baca juga artikel terkait dalam: Meletus 56 Kali, Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada

#Gunung Anak Krakatau #Pandeglang
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan