BISA dilakukan di depan gang, depan kosan, pos hansip, restoran Sunda, atau di stasiun MRT, lesehan menjadi kegiatan khas orang Indonesia. Jika letih berjalan-jalan, atau hanya ingin nyantai di depan gang tanpa harus menjemput cewek, lesehan pun merupakan salah satu turunan atas budaya nongkrong yang melekat di Indonesia.
Mulai dari Kota Tua, Ancol, Bali, Anyer, dan berbagai tempat wisata di seluruh Indonesia, mungkin kamu akan familiar dengan penjual tikar atau jasa penyewaan tikar. Ya, mereka hadir untuk menyediakan alas duduk untuk memenuhi kebutuhan orang Indonesia yang hobi ngemper dan lesehan.

Biasanya kegiatan ini pun ditemani dengan segelas kopi, atau bahkan bekal dan nasi bungkus untuk mempererat tali persaudaraan.
Baca juga:
Meski melambangkan ke-santuy-an orang Indonesia, terkadang kegiatan ini dilakukan tidak pada tempatnya. Lesehan seringkali bentrok dengan berbagai aturan pemerintah, salah satunya lesehan di stasiun MRT yang bisa menganggu mobilitas para penumpang kereta.

Tidak hanya lesehan bersama teman atau keluarga, orang Indonesia pun sering lesehan sendirian, tanpa lupa ditemani dengan sebungkus rokok dan segelas kopi. Uniknya, biasa akan ada orang lain yang ikut bergabung. Mengingat orang Indonesia yang dikenal atas keramah-tamahannya, mereka pun akhirnya jadi berteman dan bercengkerama.
Lama-lama, spot lesehan tersebut berpotensi menjadi tempat tongkrongan. Papan catur pun mulai tersedia, sehingga makin banyak orang yang ikut lesehan untuk bermain catur sambil nongkrong bersama.
Bahkan, lesehan pun bisa menjadi spot foto untuk generasi Z yang hobi berbusana ala streetstyle. Jadi, kami para generasi muda pun akan tetap mengadaptasi budaya Indonesia yang kita cintai kapanpun dan dimanapun.
Darimana pun asalnya, rasanya orang Indonesia akan selalu membawa kebiasaan lesehan ini kemana-mana, terutama ketika berpergian. Walau sering dianggap 'kampungan', tetapi sebenarnya kegiatan ini memiliki makna yang baik, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi dengan orang lain, asalkan dilakukan di tempat-tempat yang memadai.
Sebagai orang Indonesia yang juga menyukai lesehan, Penulis berharap agar pandemi COVID-19 bisa segera berakhir agar kegiatan menyenangkan ini bisa dilakukan lagi tanpa harus ketakutan. (SHN)