Gayo, Negeri Kopi

Lepat, Penganan Perekat Kekeluargaan Tanah Gayo

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 30 Oktober 2018
Lepat, Penganan Perekat Kekeluargaan Tanah Gayo
Lepat memperat silaturahim warga Gayo. (foto: Instagram @exploregayo)

INDONESIA terkenal dengan budaya guyub. Silaturahim terjalin erat antarsesama. Dalam keguyuban tersebut, makanan biasanya menjadi bagian penting.

Seperti halnya dalam tradisi yang berlangsung di Gayo, Aceh. Di tanah penghasil kopi itu, masyarakat punya tradisi menghantarkan makanan pada bulan Ramadhan. Salah satu penganan yang jadi ciri khas dalam tradisi ini ialah lepat.

lepat
Lepat dimasak jelang Ramadhan. (foto: Instagram @etnisgayo)

Lepat merupakan kue yang terbuat dari ketan, labu ataupun singkong. Masyarakat Gayo akan memasak lepat untuk tradisi meugang untuk menyambut Ramadhan. Biasanya setiap rumah akan memasak lepat dalam jumlah banyak. Nantinya, warga akan saling bertukar lepat buatan masing-masing. Kebiasaan ini telah berlansung lama di tanah Gayo.

Untuk membuat lepat, tepung ketan terlebih dahulu diaduk menjadi satu bersama air gula aren yang telah dimasak. Hasilnya, adukan tepung ketannya yang berwarna coklat. Setelah itu, adonan akan dibungkus dengan daun pisang. Tampilan lepat mirip dengan kue timpan khas Aceh. Bedanya, lepat berisikan kelapa parut yang terlebih dahulu dimasak bersama gula.

lepat
Lepat yang diasapi bisa disimpan lama. (foto: Instagram @bull_mbrx)

Setelah masak, lepat juga diasapi agar bisa disimpan berhari-hari, bahkan hingga dua minggu. Itulah mengapa lepat bisa saja masih tersedia meski Lebaran telah berlalu beberapa bulan. Tekstur lepat yang disimpan akan berubah menjadi keras. Untuk menikmati lepat yang telah lama disimpan, warga Gayo biasanya membakar lepat di perapian atau tungku api atau menggorengnya. Tujuannya, membuat kue ini lunak.

lepat gayo
Secangkir kopi jadi teman makan lepat. (foto: Instagram @jenggot_beruban)

Jika sudah siap santap, lepat enak dimakan bersama kopi di pagi atau sore hari. Terlebih kini lepat telah banyak dikreasikan. Tidak hanya berbahan gula merah, tetapi juga bisa ditambahkan rasa buah, seperti durian atau nangka.(dwi)

#Gayo, Negeri Kopi
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan